Khotbah Syekh Abdul Qadir Jailani yang bertemakan “malam perpisahan dengan bulan ramadhan”
Maha besar Allah, yang Maha Agung yang telah menciptakan manusia dan menyempurnakannya. Yang menetapkan agama dan menjelaskannya. Yang memancarkan cahaya dan menyebarkannya. Yang membatasi rezeki dan melimpahkannya. Yang memberi mudharat dan manfaat kepada hamba-Nya. Yang menciptakan sumber air dan mengalirkannya. Yang menjadikan langit sebagai atap kemudian meninggikannya. Yang mendatarkan bumi dan merendahkannya. Yang menggerakkan bulan dan menerbitkannya.
Maha suci Allah yang tinggi dan mulia kedudukannya. Yang perkasa dan indah kekuasaan-Nya. Tiada tercela ciptaan-Nya. Tiada yang kuasa mengubah ketetapan-Nya. Tak akan terhina orang yang dimuliakan-Nya. Tak akan mulia orang yang direndahkan-Nya. Tiada yang dapat memisahkan apa yang telah dipersatukan-Nya. Tiada sekutu bagi-Nya. Tiada Tuhan selain Dia.
Senantiasa bertasbih kepada-Nya: para malaikat yang mulia, tetumbuhan dan hewan, cahaya dan kegelapan. Segala puji bagi Allah, seru sekalian alam. Semoga kepada nabi Muhammad SAW dilimpahkan selawat dan salam juga kepada kedua kakaknya, Nabi Adam dan Ibrahim AS. Kepada keluarganya yang suci sahabatnya yang terpilih, segenap istrinya yang suci ibu kaum mukminin, dan seluruh pengikut mereka. Juga kepada kita sekalian, bersama mereka dengan rahmat-Mu ya Arhamarrahimin.
Hadirin rahimakumullah, serta pemirsa RCTI di seluruh penjuru tanah air yang kita cintai ini. Ketahuilah, malam ini adalah malam perpisahan dengan bulan yang mulia dan penuh keberkahan. Bulan yang penuh ibadah yang siang harinya untuk puasa dan sedekah dan malam harinya untuk tarawih dan tilawah. Bulan yang dijadikan penerang bagi bulan-bulan lainnya. Allah telah menurunkan Quran didalamnya, pintu tobat dibuka seluas-luasnya. Tiada doa yang tidak didengar-nya. Tiada kebaikan yang tidak dihimpun-Nya. Tiada mara bahaya yang ditolak-Nya. Tiada amal baik yang tidak diangkat-Nya. Orang yang berjaya adalah mereka yang menggunakan kesempatan sebaik-baiknya. Orang yang merugi dan tertipu ialah mereka yang melewatkan dan menyia-nyiakannya.
Wahai kaum muslimin di studio dan yang menyaksikan melalui layar kaca televisi anda yang dimuliakan oleh Allah SWT. Bulan ini adalah bulan yang ditetapkan oleh Allah sebagai bulan pengampunan. Siapa yang beramal baik jadilah amal itu sebagai tabungan dan simpanan masa depan. Bulan yang orang fasik pun merasa malu-malu mengurangi perbuatan buruknya. Dan orang yang rindu kepada Allah terbakar semangat ibadahnya. Hati ramai dengan zikrullah. Masjid terang bermandikan cahaya penuh sesak dengan manusia. Seiring dengan tibanya waktu buka puasa malaikat turun dengan daftar 600.000 orang yang dibebaskan dari api neraka.
Ayat-ayat Allah berulang kali dibaca. Hati menjadi tenang. Malaikat rahmat turun dan sibuk memohonkan ampun. Bidadari berucap dari surga: ”berbahagialah wahai kalian laki-laki dan perempuan yang telah bersusah payah berpuasa dan beribadah.
Salam sejahtera bagimu wahai ramadahan. Salam sejahtera bagimu bulan tarawih, ibadah, dan tilawah Al-Quar’an. Salam sejahtera bagimu wahai bulan pengampunan. Salam sejahtera bagimu wahai bulan barakah dan kebaikan. Salam sejahtera bagimu wahai bulan pemberian dan keridaan. Salam sejahtera bagimu wahai bulan ibadah dan pengabdian.
Wahai bulan ramadhan bolehkah kami ucapkan selamat tinggal untuk sementara, bukan selamanya? Yakinlah bukan karena benci kami berpisah denganmu. Apakah kamu kan kembali setelah perpisahan? Ataukah ajal lebih dahulu menjemput kami? Lampu yang sekarang menerangi masjid kami akan segera padam. Akan putus pula salat tarawih. Kembali lah kami seperti keadaan semula. Berpisah dengan bulan puasa dan ibadah. Siapakah diantara kita yang diterima amal ibadahnya? Kapadamu kami ucapkan salam sejahtera. Berbahagialah atas rahmat pengampunan dan ganjaran yang dilimpahkan Allah kepadamu.
Adapun kamu, wahai yang ditolak amalnya betapa besar malapetaka menimpamu. Manakah penyesalanmu? Mana cucuran air matamu? Sampai kapan kau tunda tobatmu? Sampai tahun depankah? Atau sampai habis kekuatanmu? Kamu tidak mengetahui ketentuan Allah dan batas umurmu. Begitu banyak orang yang berkeinginan namun tak berhasil mencapainya. Begitu banyak orang yang hampir saja mencapai cita-cita namun gagal diperjalanan. Berapa banyak orang menyiapkan minyak wangi untuk hari raya namun menjadi pengharum liang kuburnya. Pakaian baru untuk hari raya berganti dengan sepotong kain kafan pembungkus tubuhnya. Membayang berbuka puasa bersama keluarga ternyata berakhir terkurung di liang kuburnya. Begitu banyak orang berharap dapat berpuasa dibulan ini namun ternyata Allah menentukan lain dan mereka tak bisa hadir bersama kita. Bersyukurlah karena kalian hampir menyelesaikannya. Mohonlah agar Allah menerima amal ibadah kalian. Kalian akan berpisah dengan bulan yang mulia bulan yang penuh dengan pemberian dan kemurahan.
Mana orang yang tahun lalu berpuasa dan beribadah bersama kita? Ruang yang biasa mereka tempati di masjid kosong. Mereka terbujur diliang kubur tak kuasa memberi manfaat dan mudarat, merka terbaring di perut bumi menanti tiupan sangkakala kemudian digiring ke mahsyar dengan tubuh gemetaran penuh rasa takut menunggu giliran hisab.
Ibadullah, wahai hamba-hamba Allah siapa yang berhasil mencegah dirinya dari hal-hal haram dibulan ini hendaklah ia menolak hal-hal haram dibulan lainnya. Sebab, Tuhan bulan ramadhan adalah juga Tuhan bulan lainnya. Ia Maha Melihat dan Mengetahui semua yang terjadi pada bulan-bulan itu. Allahuma, ya Allah kami telah melakukan ibadah yang jauh dari sempurna kami hanya mengerjakan sedikit dari kewajiban kami semua. Kami berhenti di pintu-Mu mengharap kemurahan-Mu. Jangan Engkau tolak dan kecewakan kami, jangan jadikan kami berputus asa mengharap rahmat-Mu. Perbaikilah keadaan hati kami, tutupilah kejelekan dan keburukan kami, ampunilah kami atas dosa-dosa kami, jadikanlah hari kiamat sebagai saat yang paling menyenangkan bagi kami. Jangan palingkan Wajah Mu yang mulia dari kami, ya Allah jadikan ibadah kami sebagai amal yang diridhai, usaha yang kami lakukan sebagai usaha yang terpuji, dan bagian ganjaran kami adalah bagian yang terbanyak pada malam ini.
Allahuma, ya Robbi para ahli kubur sedang menanggung dosa dibelenggu oleh amal jeleknya di dunia, dirundung kesepian musafir yang tidak diharapkan kembalinya pupus sudah keelokan parasnya, ulat dan cacing berpesta pora dalam tubuhnya. Terbujur tak kuasa berbicara dikelilingi tetangga yang tidak saling berkunjung dan bertutur sapa. Diantara mereka ada yang malas dan ada yang bersungguh-sungguh dalam beribadah.
Allahuma, ya Rabi kepada mereka yang bergembira berikanlah kemuliaan dan tambahkan kegembiraan. Kepada mereka yang sengsara gantikan kesedihannya dengan kegembiraan. Allahuma, ya Rabi jadikanlah kubur mereka penuh dengan rahmat-Mu, wadah yang menampung kemurahan-Mu, tempat melintasnya kebaikan-Mu, jalur lewatnya ampunan dan magfirah-Mu, sehingga mereka tidak gelisah merasakan kesejukan dan ketenangan.
Allahuma, ya Rabi jangan Engkau tinggalkan kami pada malam ini kecuali setelah Engkau ampuni kami atas dosa-dosa kami, setelah Engkau hilangkan kesusahan kami, setelah Engkau sembuhkan penyakit kami, setelah Engkau selamatkan saudara kami yang sedang diuji, setelah Engkau terima hamba-hamba Mu yang berbuat keji, setelah Engkau jelaskan kebenaran kepada kami, setelah Engkau pulangkan dengan selamat mereka yang pergi, setelah Engkau hentikan mereka yang berbuat maksiat, setelah Engkau mudahkan urusan dunia dan akhirat.
Allhuma, ya Rabi hapuskan dosa kami, dosa kedua orang tua kami, dosa saudara laki-laki dan perempuan kami, dosa teman-teman kami, dosa para guru kami, dosa orang yang pernah mengajar dan belajar kepada kami, dosa orang-orang yang memohon doa dari kami, dosa orang yang pernah berdoa untuk kami, dosa orang yang mencintai kami demi Engkau, dan kami membelanya demi Engkau, dosa mereka semuanya ya Allah, mereka yang masih hidup, maupun yang sudah meniggal birahmatika ya Arhamarrahimin.
Ya Allah kepada mereka yang dikubur dan siman dengan kami sampaikan cahay dan kelapangan balaslah kebaikan mereka dengan kebaikan balaslah kejahatan mereka dengan pengampunan. Limpahkanlah rahmat dan pengampunan Mu kepada kami kelak jika kami telah menyusul dan berkumpul bersama mereka birahmatika Ya Arhamarrahimin.
Ya Allah berikanlah kami manfaat Al-Qur’an yang telah Engkau tinggalkan kedudukannya. Engkau kukuhkan tiang-tiangnya. Engkau perkuat keperkasaannya. Engkau jelaskan buktinya. Engkau jadikan bahasa Arab sebagai bahasa pengantarnya.
Allahuma Ya Rabi, jadikanlah khataman ini penuh dengan berkah yang meliputi pembacanya, pendengarnya, pengunjungnya, dan pengamin doa nya.
Ya Allah sampaikan barakahnya kepada orang-orang yang tinggal dirumah-rumah mereka yang tinggal dipegunungan yang tinggal di seluruh negeri tercinta ini.
Ya Allah jauhkanlah kami dari keburukan orang-orang yang jahat dari segala tipu muslihat. Hidupkan kami dalam kecintaan kepada para sahabat.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar