Patutkah kita diperlakukan seperti ini? Tim kebanggaan ibu kota tidak layak diperlakukan seperti ini. Setelah berkali-kali melakoni laga usiran di luar kota, kini Persija kita sudah tak bisa lagi menerima dukungan dari supporter fanatiknya yakni The Jak Mania. Terharu sekali kita melihat tim kebanggaan kita diperlakukan seperti ini oleh pihak kepolisian.
Berbagai alasan dikeluarkan oleh pihak kepolisian terkait hal ini. Dari seputar kelakuan supporter Persija sampai alasan politis. Ini sangat mengherankan! Pihak kepolisian menganggap bertugas di Jakarta sama seperti di daerah-daerah lainnya mungkin.
Dalam fungsinya, polisi mempunyai fungsi dalam struktur social masyarakat sebagai pengayom masyarakat, penegak hukum, yaitu mempunyai tanggung jawab khusus untuk memelihara ketertiban masyarakat dan menangani kejahatan baik dalam bentuk tindakan terhadap pelaku kejahatan maupun dalam bentuk upaya pencegahan kejahatan. Tugas-tugas polisi adalah berkenaan dengan dengan masalah-masalah social. Masalah-masalah yang ada dalam sebuah masyarakat belum tentu sama dengan masyarakat yang lainnya. Maka dari itu setiap tugas kepolisian berbeda dengan daerah lainnya.
Dari hal tersebut kita harus mengetahui dan mempertanyakan dimana ke profesionalan kepolisian DKI Jakarta dalam mengayomi masyarakat Jakarta. Jakarta merupakan pusat pemerintahan dan juga perekonomian negeri ini. Permasalahan social di Jakarta pun berbeda dengan daerah-daerah lainnya. Jakarta merupakan lading mencari uang bagi para pengusaha-pengusaha besar. Jakarta banyak berdiri mall-mall mewah, hotel-hotel mewah. Jakarta begitu besar.
Begitu banyaknya kepentingan dan permasalahan di ibu kota tentu saja tidak sepatutnya pihak kepolisian menyingkirkan tim kebanggaan warga Jakarta yakni Persija berlaga tanpa penonton di kandangnya sendiri. Sudah berapa kali hal ini terjadi. Kurang sigapnya kepolisian dalam melakukan pengmanan di Jakarta, akhirnya Persija lah yang menjadi korbannya.
Dilain sisi, kita harus berfikir kritis. Ladang uang disini, mungkin para produsen tidak mau kehilangan pendapatannya dari para “robot-robot tak bernyawa” mereka yang mendatangkan pundi-pundi uang. Akhir pekan merupakan ladang mereka mendapatkan keuntungan dari para konsumennya. Adakah peran para pengusaha dalam menentukan kebijakan kepolisian dalam hal pemberian ijin pertandingan untuk Persija di Jakarta?. Lalu polisi berpihak pada siapa hal ini???
Dengan dalih takut rusuh, takut menimbulkan kemacetan dan hal ini akan mempengaruhi tingkat penghasilan daerah dan investasi asing yang disampaikan oleh para pengusaha membuat kita tidak bisa menikmati dan mendukung tim kebanggaan kita, Persija Jakarta.
#lawaaan….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar