Rabu, 25 Januari 2012
ISLAM YANG MEMBAWA KEBERKAHAN BAGI KITA SEMUA
Sejatinya Islam itu merupakan agama yang rahmatan lilalamin. Agama yang mampu membawa kenyamanan bagi pemeluknya maupun pemeeluk agama lain. Bahkan dalam penyebaran agama islam ini pun tidak mengandung unsure paksaan apalagi sampai merugikan umat agama lainnya. Islam itu indah, tidak mengandung kekerasan dalam nilai-nilai yang diajarkannya. Tidak pernah Rasulullah dalam menyebarkan islam sampai harus memaksa keyakinan yang telah dianut oleh orang lain. Bahkan di dalam surat Al-Kafirun dijelaskan bagimu agamamu dan bagiku agamaku. Disini maksudnya ialah itu adalah agamamu maka jalankanlah dengan baik jangan kau campuri agama orang lain apalagi sampai kau ganggu keyakinan mereka.
Belakangan ini di Jakarta marak sekali majlis ta’lim – majlis ta’lim yang menyebarkan agama islam dan diikuti banyak jamaah baik dari dalam kota maupun luar kota, dari orang tua maupun orang muda, dari laki-laki sampai perempuan. Begitu indahnya apabila dalam suatu kota pengajian-pengajian seperti ini dapat berjalan dengan mampu menyedot perhatian berbagai kalangan. Pengajian seperti inilah yang mapu mengntrol eraglobalisasi yang telah di kuasai oleh bangsa barat.
Yang terpenting adalah bagaiamana kaum muda di Jakarta mampu menjadi penerus yang mampu menjaga nilai-nilai islam kelak dimasa depan. Tidak menjadi penerus yang hanya menjadi korban dari kemajuan era globalisasi seperti ini.
Diantara begitu maraknya pengajian-pengajian seperti diatas yang menjadi sorotan utama ialah ketika kita kembali menanyakan dimanakah yang disebut dengan agama yang rahmatan lilalamin bagi setiap mahluk hidup yang ada dimuka bumi ini. Tulisan ini bukan bermaksud ingin menilai kesalahan yang ada tetapi hanya ingin kembali membawa kepada pemikiran islam itu agama yang benar-benar membawa kedamaian bagi seluruh umat manusia yang hidup dimuka bumi ini.
Kita bolehlah mengikuti pengajian-pengajian yang jauh dari lingkungan kita dengan menggunakan sepeda motor tanpa harus melanggar perturan yang telah dibuat oleh instansi terkait yang mengatur tentang transportasi. Mentaati lalu lintas, menggunakan helm, dan telah memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Inilah poin-poin yang menjadi kelamahan utama dari giatnya pengajian yang berada di Jakarta. Belum lagi masalah menutup sampai menutup jalan untuk menjalankan pengajian, memang sudah mendapatkan izin dari pihak kepolisian untuk menutup jalan tetapi lagi-lagi dimanakah islam sebagai agama yang rahmatan lilalamin bagi seluruh umat manusia.
Apabila alasannya adalah hak asasi manusia bagi mereka yang mengikuti pengajian tersebut tidak memakai helm, tidak memiliki SIM, dan suka-suka mereka mau mengaji dimana saja itu adalah hak mereka, ini merupakan alasan yang dangkal. Ingat kita boleh menggunakan hak kita setelah hak orang lain terpenuhi terlebih dahulu dan hak kita pun tidak boleh mengganggu hak orang lain. Misalanya, kita menutup jalan untuk para jamaah yang tidak kebagian tempat didalam Masjid, itu merupakan hak kita tetapi dimanakah hak orang lain yang ingin menggunakan jalan yang kita pakai untuk mengaji.
Yang perlu kita benahi bersama ialah adanya hubungan yang harmonis dari masing-masing pemuka agama disetiap wilayahnya, setidaknya ditingkat Rukun Warga (RW). Para tokoh agama dan pemudanya bahu membahu menciptakan sebuah wadah atau pengajian yang mampu menarik minat pemuda disekitar wilayahnya. Sehingga mempermudah pemuda mendapatkan ilmu agama tanpa harus keluar wilayah nya sendiri dengan melanggar hak-hak orang lain seperti dijelaskan diatas.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengenai Saya
- ahmad fauzi
- bekasi, jawa barat, Indonesia
- sedang berproses, sederhana dan membumi. follow twitter: @ojiwae
Tidak ada komentar:
Posting Komentar