Rabu, 25 Januari 2012

Stasiun Televisi Swasta Saat Ini

Media televisi kini memang sedang mengalami suatu fase hanya mementingkan nilai-nilai keuntungan dari apa yang ditayangkan oleh sebuah stasiun televisi. Isi yang disampaikan melalui media televise kini lebih mengarah kepada hiburan semata yang mampu menarik keuntungan luar biasa bagi para pemiliknya. Jarang sekali media televise yang menjalani fungsinya sebagai control social, sebagai pemberi pendidikan dan sebagai agen perubahan.

Fungsi televise sebagai control social maksudnya ialah stasiun televise tersebut menyangkan kejadian apa saja yang terjadi di lingkungan Negara Indonesia yang berhubungan langsung dengan nasib hidup orang banyak. Misalnya, media televise menayangkan sebuah berita korupsi yang dilakukan oleh pejabat pemerintah yag mengahbiskan uang rakyat begitu banyak. Jarang sekali kita melihat isu itu diangkat di media televise kita, adapun yang focus terhadap berita seperti itu hanya dua stasiun televise saja dan stasiun televise itupun dimiliki oleh dua orang yang akan maju di pemilu 2014 sebagai presiden. Walaupun keduanya memiliki kepentingan untuk menjadi presiden, setidaknya mereka telah melakukan control terhadap pemerintah dibandingkan dengan stesiun televise lain.

Adapun fungsi yang kedua media sebagai pemberi pendidikan bagi khalayak. Kita sebagai penikmat televise tentunya sudah sama-sama mengetahui bahwasanya pertelevisian kita banyak yang tidak menghiraukan fungsi media seperti ini. Sekarang lebih banyak media yang memilih tayangan-tayangan yang kurang memiliki nilai pendidikan tetapi mampu meraih keuntungan yang luar biasa. Media televise hari ini tidak lagi mementingkan isi, mereka lebih tertarik menayangkan mimpi-mimpi semu untuk penonton melalui tayangan sinetron, media televise lebih tertarik menayangkan acara komedi yang terkadang dibalut dengan kekerasan. Hamper setiap hari kita disuguhkan tayangan-tayangan seperti itu. Jarang sekali kita menyaksikan tayangan televise yang menghadirkan nilai-nilai pendidikan yang dikemas secara sederhana. Mungkin penonton televise sedang rindu dengan tayangan-tayangan yang berbau pendidikan.

Fungsi ketiga media adalah sebagai agen perubahan. Sangat tidak ada sama sekali di saat ini stasiun televise kita yang menjalankan funsi ketiga ini sebagai agen perubahan. Ya, media saat ini memang lebih mencari keuntungan daripada menjalankan tiga fungsi media seperti di atas.

Apa yang harus kita lakukan?

Dalam buku “Literasi Media” Dr. Yosal Iriantara pada tahun 2006, di Washington DC menggagas pecan tanpa Tv nasional. Kegiatan ini mengharapkan penonton TV untuk mematikan TVnya selama satu minggu. Di Indonesia pun kegiatan serupa dengan waktu yang lebih singkat pernah dilaksanakan. Kegiatan ini biasanya dilaksanakan pada Hari Anak Nasional. Dengan tidak menonton televise anak-anak diharapakan menjadi lebih sehat karena terlibat dalam aktivitas social dan kegiatan fisik di luar ruangan bersama keluarga dan teman-temannya. Kegiatan ini baru menyentuh beberapa bagian lapisan masyarakat. Karena itu bisa kita kategorikan sebagai “gerakan moral” ketimbang kegiatan social yang melibatkan sebagian besar warga masyarakat.

Sebagai gerakan moral, gerakan ini bisa berfungsi untuk meningkatkan stasiun-stasiun untuk lebih berhati-hati. Stasiun-stasiun televise komersial diingatkan untuk tidak melihat khalaykanya sekedar sebagai konsumen belaka, melainkan harus dipandang sebagai public yang harus dicerdaskan.

Dengan kita melakukan gerakan seperti diatas, maka kita akan lebih tertarik untuk mencari tahu dengan cara yang kita inginkan. Tidak selalu televise itu menjadi alat utama untuk meriah informasi, di jaman seperti ini kita bisa mengakses internet, membaca koran dan majalah untuk mencari informasi yang lebih sehat. Geraka seperti ini sekaligus memberikan pelajaran kepada stasiun televise agar mereka lebih lagi menghargai kita sebagai penonton untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Dan tentunya juga berharap stasiun televise ini kembali kepada fungsi utama media yakni memberikan control social, memberikan pendidikan yang layak dan juga sebagai agen perubahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
bekasi, jawa barat, Indonesia
sedang berproses, sederhana dan membumi. follow twitter: @ojiwae