Sekarang sedang marak terjadinya aksi-aksi demonstrasi yang dilakukan berbagai kalangan untuk menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Dari mahasiswa, buruh sampai ibu-ibu rumah tangga pun ikut turun ke jalan menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM. Ada berbagai sebab mereka menolak kenaikan harga BBM, misalnya; pembangunan yang tidak merata di berbagai daerah-daerah, hak-hak buruh tidak diperhatikan oleh pemerintah, dan masih banyaknya korupsi yang di lakukan oleh orang-orang yang berada di lingkungan legislative dan ekskutif. Tidak heran jika hal ini terjadi.
Dampak dari kenaikan harga BBM pun akan sangat mempengaruhi harga bahan-bahan pokok lainnya. Belum di naikkan saja harganya, kita dapat mendengar berita yang datangnya dari berbagai daerah yakni menyebutkan bahwa dari akan dinaikkannya harga BBM maka harga dari sayuran, buah-buahan, tarif angkutan kota, dan harga BBM sendiri pun sudah naik duluan. Suatu yang sangat ditakutkan oleh warga. Belum dinaikkan saja sudah dapat menimbulkan dampak yang sangat besar kepada harga-harga kebutuhan pokok laiinya. Hingga timbullah aksi-aksi penolakan kenaikan harga BBM.
Di setiap harinya kita dapat menyaksikan berita di televise, dan membaca di berita-berita hariab cetak dan online yang menyampaikan berbagai aksi penolakan dari berbagai kalangan masyarakat. Hanya inilah yang dapat di lakukan oleh sebagian masyarakat dalam menghadapi egoisnya pemerintahan.
Tetapi sayangnya di dalam pemberitaan-pemberitaan tersebut, mengapa media cetak, televise, dan online menyatakan demonstrasi-demonstrasi yang di lakukan masyarakat di iringi dengan tindakan anarkisme. Apa berarti ini pihak-pihak media tidak mengijinkan terjadinya sebuah perubahan dalam kebijakan kenaikan harga BBM. Dengan menyatakan demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan masyarakat di iringi dengan anarkisme berarti mereka tidak memihak perjuangan rakyat melawan pemerintah yang dzalim. Adanya kata anarkisme dalam aksi-aksi demonstrasi akan menimbulkan efek negative dari sebuah nilai luhur yang dilakukan oleh sebagian masyarakat dalam melakukan perlawanan. Anarkisme akan membuat pembaca yang tidak ikut dalam melakukan aksi demonstrasi akan menilainya sebagai sebuah tindakan yang merugikan bagi kehidupan orang banyak. Mereka juga akan menilai orang-orang yang melakukan aksi demonstrasi akan merugikan ekonomi Negara. Mereka yang tadinya ingin mengikuti aksi demonstrasi pada sendirinya akan mengurungkan keinginannya untuk turun ke jalan karena efek negative yang telah diberikan pihak media kepada para demonstran dengan menyatakannya sebagai tindakan yang anarkis.
Padahal dalam terjadinya bentrokan dengan pihak keamanan dalam sebuah aksi demonstrasi bukan semata-mata terjadi karena para demonstran yang memulainya. Terkadang tindakan petugas keamanan yang terlalu agresif dalam menghalau sebuah demonstrasi juga dapat menimbulkan kericuhan. Tidak adanya pendekatan terlebih dahulu yang dilakukan oleh petugas keamanan dalam menghalangi aksi demonstrasi juga sebenarnya hal yang patut di beritakan oleh sebuah media dalam menyampaikan berita tentang aksi demonstrasi. Namun apa yang belakangan terdengar dari berbagai pemberitaan yang disampaikan oleh media massa menunjukkan para demonstranlah yang di tunjukkan sebagai penyebab sebuah masalah dari terjadinya kericuhan.
Apakah ini menunjukkan bahwa media massa yang seperti itu tidak mengijinkan terjadinya perlawanan yang dilakukan oleh masyarakat kepade pemerintah yang sewenang-wenang dalam membuat kebijakan? Ingat kami rakyat kecil sudah terlalu lama menahan amarah kepada pemerintah, ingat kami selalu dijadikan korban oleh hokum yang berat sebelah, ingat akibat sering munculnya koruptor yang memakan hak kami; kami menjadi sulit meraih pendidikan; kesempatan kerja yang sangat tipis; pembangunan daerah yang tidak adil bahkan kami dalam mencari makannya saja sangat sulit, ingat masih banyak lagi yang kami rasakan tentang penderitaan ini. Lalu kenapa kau beritakan aksi kami sebagai sebuah perlawanan yang anarkis, perlawanan yang menimbulkan efek negative di berbagai bidang. Apa sudah tidak cukup lagi kalian membuta kami menderita, dan nyatanya kami tidak mengerti apa yang kalian mau dari kami wahai pemerintah dan juga para pemilik media. Di walau kami menderita sekalipun, ingat yang satu pasti KAMI TETAP BANGGA MENJADI WARGA INDONESIA…. LAWAAAANNNNNN!!!!!!!!!!!!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar