Kamis, 12 Maret 2015

Persija Dan Kinerja Manejemen

Kompetisi belum dimulai, namun badai cidera sudah menghampiri skuad Macan Kemayoran. Hal ini sangat mengganggu persiapan tim. Terakhit anak-anak Jakarta ini harus rela dibantai habis-habisan oleh Arema Cronus lima gol tanpa balas. Meski hanya sekedar uji coba laga ini sungguh memalukan bagi sebuah tim yang menargetkan menjadi juara ISL musim depan. Lebih parahnya lagi, setelah laga tersebut anak asuh Rahmad Darmawan kembali ada yang mengalami cidera. Gossip tak sedap pun beredar, mereka belum menerima gaji dari manajemen. Sebuah permasalahan klasik yang selalu terulang.

Tampaknya dalam tubuh manajemen Persija tidak terlalu serius membangun tim sepak bola yang modern di masa kini. Permasalahan gaji selalu terulang. Minimnya dana dari sponsor membuat tim ini selalu mengalami permasalahan menjelang akhir musim. Pemain menjadi setengah hati dalam membela tim asal ibu kota.

Sebuah manajemen dalam era sepak bola modern harus mengetahui dimana posisi mereka saat ini. Di setiap musimnya mereka harus mengevaluasi kondisi tim. Manajemen dalam masa kepengurusannya harus memiliki target yang dicapai. Mereka juga harus tau apa yang meski dilakukan dalam setiap musimnya untuk memenuhi pembiayaan klub. Jika sudah mengetahui itu semua, mereka akan mengetahui kekuatan dan kelemahan klub tersebut. Bukan malah mengulang kesalahan yang sama.
Misi dan tujuan sebuah manajemen klub juga harus jelas. Baik jangka pendek, menengah ataupun jangka panjangnya. Hal ini akan mudah mengukur kemampuan mereka sendiri. Sudah berada diposisi mana dari target yang ingin mereka capai. Begitupun dengan pembiayaan klub. Persiapan mengarungi kompetisi yang panjang haruslah dipikirkan secara matang-matang. Pembentukan tim bukan hanya menargetkan tim menjadi sebuah pemenang semata, namun juga harus melihat proyeksi pendapatan permusimnya. Dari sponsor, hak siar, maupun penjualan tiket dan merchandise tim.

Jika kelemahan dan kekuatan sudah terlihat dari musim-musim sebelumnya, ini juga akan mempengaruhi strategi dan taktik manajemen dalam menggaet sponsor. Harus ada hubungan yang baik antara klub dan supporter. Karena keduanya sedang memperjuangkan satu nama yang sama dihadapan para pemberi dana tersebut. Hubungan keduanya akan membuat sponsor semakin tertarik dalam bekerja sama. Karena sponsor akan menilai, dengan nama Persija Jakarta apakah produk mereka akan memasuki pasar yang lebih luas dan menguntungkan.

Kehadiran Jak Mania di dalam stadion juga ikut memiliki andil besar dalam membangun pendapatan klub. Terbukti pada musim lalu, Persija menjadi klub paling banyak yang dibanjiri penonton. Fanatisme supporternya akan menjadi tolak ukur sebuah sponsor mau masuk dalam sebuah tim. Selain itu hal tersebut juga akan mempengaruhi jumlah pertandingan yang disiarkan secara langsung jika Macan Kemayoran berlaga, hal ini akan mempermudah sponsor dalam melakukan pemasaran. Karena iklan-iklan yang mereka sampaikan baik melalui jersey maupun papan iklan dipinggir lapangan akan terlihat jelas oleh khalayak luas.

Namun, kerja sama antara manajemen dengan suatu sponsor sebenarnya tidak terlalu mengikat supporter untuk menjadi konsumen ataupun pembeli aktif dari produk perushaan sponsor tersebut. Alasannya ialah dengan memasang logo perusahaan mereka di jersey kebanggaan Persija Jakarta dan memasang iklan pada papan iklan di pinggir lapangan jika Bepe cs bermain di kandang sendiri secara tidak langsung mereka telah memamerkan produk mereka kepada khalayak luas. Terlebih jika pertandingan tersebut disiarkan secara langsung. Pihak sponsor sudah mendapat keuntungan sangat besar karena logo mereka terpampang selama 90 menit di atas lapangan yang disaksikan jutaan pemirsa televisi.

Yang terpenting dan harus dilakukan ialah pembentukan citra di masyarakat. Dengan melakukan kegiatan-kegiatan sosial, yang mengatasnamakan Persija Jakarta akan membuat tim dan sponsor dekat dengan khalayak. Ini akan memberikan nilai plus kepada seluruh komponen masyarakat. Selain memanfaatkan laga-laga resmi, sebuah tim juga mampu membentuk citra positif dengan melakukan kegiatan-kegiatan sosial lainnya. Misalnya, dengan memberikan pelatihan khusus kepada anak-anak jalanan ataupun panti sosial lainnya.

Sekiranya ini sedikit peluang yang masih bisa diharapkan untuk membantu keuangan Persija. Kesulitan mendapatkan sponsor harus bisa teratasi. Karena setiap manajemen harus memiliki target-target yang harus dicapai tiap musimnya. Itu menandakan bahwa mereka bekerja serius dan bukan malah mengulangi kesalahan yang sama. Manajemen pun harus terbuka kepada supporter, menjabarkan hal-hal apa yang menyulitkan mereka dalam mencapai hasil maksimal. Supporter berhak tahu keadaan internal dalam tim seperti apa. Bukan malah terus-terusan menyembunyikan masalah dan cuma menjadikan supporter sebagai customer belaka.

Tak layak kiranya menargetkan juara namun selalu terkendala masalah yang sama. Alternatif lain bisa dilakukan jika tim selalu kesulitan dalam hal pemasukan. Pembinaan yang merata di usia dini, perbaikan kualitas liga internal, kepercayaan kepada pemain binaan, hal-hal tersebut akan membentuk tim yang tangguh. Tentu ini akan memakan waktu yang panjang, namun hal tersebut akan menjaga konsistensi bertarung para pemain. Daripada yang terjadi pada saat ini, cara instan dengan mendatangkan pemain-pemain berbajet mahal tapi selalu bermasalah dalam gaji pemain tentu ini tidak akan mendatangkan apa-apa. Gelar juara akan selalu lepas setiap musimnya. Lebih baik saat ini manajemen konsisten dalam pembinaan pemain, dan memproyeksikan mereka dalam tim utama. Hal tersebut kiranya akan lebih mudah mendatangkan gelar juara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
bekasi, jawa barat, Indonesia
sedang berproses, sederhana dan membumi. follow twitter: @ojiwae