Masihkah kita perlu merasakan kesusahan-kesusahan di dalam menjalani kehidupan ini. Di Negara yang sudah murni merdeka ini, hari demi hari kita harus lewati dengan kepedihan. Penduduknya tidak dapat menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Negara hanya dikuasai oleh orang-orang yang memiliki kedekatan saja dengan pemerintah. Rakyat kecil hanya meratapi kesedihan di setiap harinya. Hampir tidak sama sekali kita menemukan kedamaian hidup di negeri tercinta ini. Harapan apa lagi yang kita impikan di kemudian hari. Semuanya kosong bagai hidup di negeri mimpi.
Bagaimana nasib mereka yang ada di pedalaman, di mana daerah-daerah mereka tidak kau pedulikan lgi pendidikannya dan sudah kau lupakan pembangunannya. Apa kau sengangaja melakukan itu? Apa kau sengaja membuat mereka hidup susah dari hari ke hari? Mereka yang terlupakan oleh kebijakanmu, mereka juga akan merasakan dampak dari kenaikan harga BBM. Apalagi yang ingin kau lakukan untuk mereka??????
Kini kita mendekati kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). BBM belum dinaikkan, dampaknya sudah kemana-mana. Harga bahan pokok sudah melonjak, harga sayuran dan buah-buahan pun tidak mau kalah, bbm sulit di dapat di daerah-daerah, unjuk rasa sampai terjadinya bentrokan, dan yang paling menyedihkan adalah rakyat miskin semakin menderita dan bertambah. Sudah tamat kesejahteraan di negeri ini.
Memang di dalam kahidupan pasar bebas seperti ini kita tidak dapat menghindari kenaikan harga BBM, tarif dasar listrik, dan tariff tol. Kenaikan-kenaikan harga tersebut memang akan terjadi semakin kedepannya. Namun, kanaikan harga tersebut tidak kau imbangi dengan kesejahteraan bangsa. Bagaimana tidak, pembangunan yang tidak merata di berbagai daerah, korupsi merajarela, dan pendidikan yang susah di dapat menyebabkan tingkat pendapatan rakyat tidak merata. Pembangunan hanya difokuskan di daerah-daerah tertentu saja, tanpa memperhatikan daerah-daerah tertinggal. Dan kenaikan harga-harga tersebut bukan saja hanya di rasakan oleh orang-orang kaya yang berada di kota-kota besar saja, tetapi dirasakan pula oleh rakyat yang engkau lupai wahai bapak presiden.
Ketika muncul berbagai banyak aksi-aksi demonstrasi lalu kanapa kau muncul di media sambil mengeluh karena kau mendapatkan berbagai ancaman dari orang-orang tidak di kenal? Sampah, kau dilindungi oleh tim yang kompeten dalam menangani aksi kekerasan dan kau juga mempunyai intelejen yang kompeten dalam mencari informasi secara sembuny-sembunyi, lalu kenapa kau mengeluh bapak presiden? Kau ingin membuat opini di hadapan kami, bahwa kau memiliki musuh yang mengancam keselamatan mu? Lalu kau berharap kepada kami untuk di bela? Lalu, lalu dan lalu… kami sudah muak dengan semua ini………………
Kami yang hari demi hari menderita, kami yang setiap harinya harus bekerja keras untuk sesuap nasi, kami yang bahkan mencari keadilan di negeri ini sangat susah tidak pernah mengeluh, bahkan di antara kami harsu ada yang mati karena kelaparan dan mati karena tidak memiliki biaya untuk berobat. Kami tetap cinta terhadap negeri ini, kami tetep bangga menjadi orang Indonesia. Ahhh entah apa lagi yang belum kami rasakan penderitaan di negeri ini……. LAWAAAAAANNNNNNN...............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar