Sekarang kita tidak heran lagi ketika melihat sebuah kelompok pertemanan baik di sekolah, kampus maupun tempat-tempat anak-anak remaja pada berkumpul. Banyak diantara mereka sekedar berkumpul semata namun konsentrasinya tidak terfokus kepada apa yang sedang dibicarakan oleh kelompok tersebut. Diantara mereka ada yang sedang sibuk dengan aktifitasnya sendiri dengan asik memperhatikan layar handphone atau laptopnya yang tersambung dengan koneksi internet tanpa mempedulikan orang disekitarnya. Ini merupakan sebuah fenomena yang sering kita saksikan dimana-mana. Ini sedikit membawa perubahan pola hubungan masyarakat di Indonesia. Pola hubungan kita tidak lagi membutuhkan kehadiran fisik untuk saling berjumpa, dengan kecanggihan internet kita kini dapat berjumpa dengan teman-teman kita baik yang berada di luar daerah maupun teman-teman kita yang memang lokasinya masih terbilang saling berdekatan.
Melihat jumlah pengguna internet di Indonesia, pada tahun 2012 saja penggunanya sudah mencapai sekitar 80 juta penduduk dari jumlah penduduk yang mencapai 240 juta orang. Ini merupakan sebuah pelonjakan yang sangat besar apabila kita melihat jumlah pengguna internet. Dengan semakin naiknya jumlah pengguana internet maka akan sedikit mengurangi pola komunikasi antar manusianya. Yang sedang menjadi trend di Indonesia dalam dunia internet khususnya jejaring social yaitu facebook dan twitter. Dari orang tua sampai yang masih anak-anak memiliki akun ini untuk saling menyapa dangan teman-teman mereka ataupun dengan orang yang baru mereka kenal melalui internet. Banyak yang kecanduan apabila mereka sedang asik memperhatikan layar handphone atau laptopnya. Apalagi saat ini banyak gedung-gedung mall, kampus maupun minimarket seperti seven eleven ataupun circle K yang difasilitasi koneksi internet. Bisa jadi secara fisik mereke berkumpul dengan temen-temennya, namun secara pikiran mereka melayang jauh bersama dengan koneksi internet yang menghubungkannya dengan dunia maya.
Dalam kehidupan yang seperti ini, akhirnya internetlah yang memenangkan sebuah perlombaan dalam membentuk pola hubungan yang baru di dalam benak manusia pada umumnya masyarakat Indonesia. Internet dengan tandanya yang dengan nyata menyakinkan pemikiran manusia bahwa dalam berkomunikasi pada saat jaman yang modern ini tidak perlu lagi menghadirkan bentuk tubuh untuk saling berjumpa melainkan hanya dengan menyambungkan handphone atau laptop kita kepada koneksi internet maka kita sudah dapat berjumpa dengan teman-teman kita baik yang dekat maupun yang jauh. Inilah pola hubungan yang baru bagi masyarakat Indonesia.
Hiperrealitas, Realitas Virtual dn Simulasi dalam Pola Komunikasi
Seperti yang dijelaskan di atas, bahwa pada saat ini pola komunikasi manusia di Indonesia menuju pada suatu kecanggihan teknologi internet. Kita tidak perlu lagi bertemu dalam bentuk fisik apabila ingin berkomunikasi dengan teman kita, hanya dengan internet maka kita sudah dapat bertemu dengan teman kita. Inilah suatu realitas baru di masyarakat Indonesia maupun dunia.
Menurut Jean Baudrillad dalam buku Hiperrealitas dan Ruang Publik (Sebuah analisis cultural studies) karangan Selu Margaretha Kushendrawati, hiperrealitas adalah gejala bermunculannya realitas buatan yang bahkan lebih real daripada yang real. Bukan hanya lebih real, hiperrealitas juga lebih ideal dari yang aslinya. Dalam dunia internet, mereka telah membuat sebuah realitas baru bagi khalayak Indonesia dalam hubungan komunikasi diantara sesamanya. Sekarang masyarakat telah lebih nyaman dalam berkomunikasi melalui hiperrealitas yang dibuat oleh internet khususnya social media dalam menjalin hubungan. Dan akhirnya akan menghilangkan realitas aslinya yang telah mengakar dalam budaya masyarakat Indonesia dalam menjalin hubungan satu sama lainnya. Pola komunikasi manusia kini telah berubah, yang tadinya dalam budaya kita selalu melakukan silaturahmi atau perjumpaan yang membutuhkan kehadiran tubuh kita, saat ini telah berubah drastis. Kita tidak lagi menghadirkan tubuh kita dalam berkomunikasi, pada saat ini kita dipermudah dengan kecanggihan internet apabila ingin melakukan komunikasi dengan teman, saudara atau orang-orang lain disekitar kita.
Tanpa disadari pola komunikasi kita yang telah terbiasa sedari dahulu yang telah mengakar dalam benak kita, saat ini kita telah melupakannya. Ini didukung oleh sebuah teknologi baru yang sangat modern yang namanya internet. Realitas baru yang ditawarkan oleh internet dalam mengubah pola komunikasi kita sangat membuat kita terlena dalam sebuah pola yang beru tersebut.
Pada saat ini kita berada dalam realitas virtual dalam komunikasi kita terhadap orang-orang yang kita kenal. Realitas virtual merupakan satu dunia abstrak yang sengaja diciptakan. Dunia yang yang baru, yang mampu mengubah pola komunikasi kita yang tadinya bertemu dalam bentuk tubuh terhadap orang-orang yang kita kenal, pada saat ini pola itu berubah dengan apa yang ditawarkan atau sengaja dibuat oleh internet yakni dengan social medianya. Ini sangat berkaitan dengan semakin majunya penemuan computer. Memang ini tampak lebih mempermudah manusia dalam berkomunikasi, namun pada hakikatnya manusia itu sendiri akan melupakan sabuah realitas aslinya yang telah mengakar sejak lama dalam melakukan komunikasi yakni dalam membangun komunikasi atau relasi selalu membutuhkan kehadiran fisik. Perubahan ini sekaligus memnubah cara pandang manusia terhadap sesamanya. Manusia akan menganggap dirinya sendiri sebagai anggota komunitas virtual. Anggota sebuah komunitas yang semu. Komunitas yang berasal bukan dari bentukan manusia itu sendiri. Komunitas yang akan melupakan budaya yang telah mengakar sejak lama dalam kehidupan manusia.
Hiperrealitas dan komunitas virtual dihasilkan oleh mekanisme simulasi. Menurut Jean Baudrillard menyatakan simulasi sebagai sesuatu kepura-puraan memiliki apa yang tidak dimiliki. Maka simulasi disini menganggap hiperrealitas dan komunitas virtual yang pada dasarnya adalah hasil rekayasa dianggapnya ada unsur keasliannya. Manusia disini telah mengalami implosi, yakni kehancuran di dirinya sendiri setelah sekian banyak menerima pola komunikasi baru yang telah direkayasa oleh dunia internet. Dan implosi ini menghasilkan ekstasi komunikasi pada diri manusia. Manusia melakukan komunikasi di hasil rekayasa internet. Hampir dari mereka yang hidup dalam dunia rekayasa kemajuan internet ini melakukan komunikasi-komunikasi tanpa makna. Mereka dengan sengaja menelanjangi dirinya sendiri dengan mengumbar informasi-informasi dirinya sendiri yang sangat sensitive. Dalam dunia hasil rekayasa ini (social media) tidak ada lagi yang namanya ruang pribadi. Manusia sudah kebingungan mana yang ruang pribadi dan mana yang ruang public. Manusia bersama komunitas virtualnya yang baru ini sudah terlena dengan kehancuran kehidupannya sendiri. Bukan hanya mengahancurkan ruang pribadi mereka, namun juga mampu mrnhancurkan ruang public mereka yang telah mereka campur adukan dalam satu arena. Sehingga mereka tidak menyadarinya. Keterlenaan mereka melibatkan juga sebuah “tanda” yang disematkan oleh internet dalam dunia rekayasanya sebagai dunia yang mampu melibatkan manusia yang berada di mana saja.
Selasa, 17 April 2012
Selasa, 10 April 2012
SBY MEMBUAT RAKYAT YANG TERUS TERANIAYA
Penolakan besar-besaran terjadi ketika pemerintah ingin menaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Pemerintah mengaku sudah tidak sanggup lagi untuk tidak menaikan harga BBM karena harga minyak internasional telah mencapai US$ 125 per barel. Pemerintah berasalan bila terus-terusan menaggung beban subsidi APBN akan jebol. Namun hal ini tidak mempengaruhi suara rakyat yang menolak penaikan itu. Lagi pula banyak pakar ekonomi yang dengan lantang menyuarakan pemerintah masih sanggup menahan beban subsidi tersebut.
Masyarakat banyak yang turun kejalan menuntut untuk pemerintah tidak menaikkan harga BBM. Di seluruh kota-kota besar masyarakat, mahasiswa dan buruh bersatu menolak rencana tersebut. Aksi penolakan tersebut bahkan ada yang berujung keributan yang disebakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, yang tidak senang terhadap gerakan yang dibuat oleh seluruh elemen masyarakat nasional. Dan pada akhirnya pada sidang paripurna DPR tanggal 30 Maret 2012 menghasilkan pemerintah tidak boleh menaikan harga BBM namun apabila dalam enam bulan kedepan harga minyak mentah internasional menembus US$ 125 maka pemerintah berhak menaikkan harga BBM meski tanpa persetujuan DPR. Hasil ini tentunya pada dasarnya sama saja merugikan masyarakat. Bahkan dapat diprediksi nanti ketika pemerintah akan menaikkan harga BBM dalam enam bulan kedepan masyarakat pun akan menolak rencana tersebut. Keputusan tersebut hanya menunda penderitaan masyarakat.
Berdasarkan hasil tersebut, SBY beberapa kali menyampaikan permohonannya agar masyarakat melakukan penghematan terhadap penggunaan BBM dan Listrik. Ya, lagi-lagi masyarakat yang diminta oleh bapak presiden yang kita banggakan untuk melakukakan penghematan yang alasannya pemerintah tidak sanggup lagi dalam memberikan subsidi BBM dan listrik.
Coba kita bandingkan dengan anggaran APBN yang digunakan oleh anggota DPR dan Presiden. Untuk tahun 2012 ini DPR memiliki daftar anggaran belanja sebesar Rp. 2,94 triliun yang dituangkan dalam lampiran Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat Tahun Anggaran 2012. Dan rencana pembelian pesawat pribadi kepresidenan sebasar RP. 525, 91 Miliyar Belum lagi segala fasilitas yang dimiliki oleh Presiden dan DPR dalam menjalni kehidupannya. Masih terlalu banyak angggaran yang akan dikeluarkan dalam memenuhi kebutuhan mereka.
Kenapa ketika kita harus berhemat dengan BBM untuk mengurangi beban APBN, lalu DPR dan Presiden kita tercinta menggunakan anggaran sebesar itu untuk kepentingan yang tidak terlalu dibutuhkan. Ini yang kita sebut sebagai sebuah keadilan.
Masyarakat banyak yang turun kejalan menuntut untuk pemerintah tidak menaikkan harga BBM. Di seluruh kota-kota besar masyarakat, mahasiswa dan buruh bersatu menolak rencana tersebut. Aksi penolakan tersebut bahkan ada yang berujung keributan yang disebakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, yang tidak senang terhadap gerakan yang dibuat oleh seluruh elemen masyarakat nasional. Dan pada akhirnya pada sidang paripurna DPR tanggal 30 Maret 2012 menghasilkan pemerintah tidak boleh menaikan harga BBM namun apabila dalam enam bulan kedepan harga minyak mentah internasional menembus US$ 125 maka pemerintah berhak menaikkan harga BBM meski tanpa persetujuan DPR. Hasil ini tentunya pada dasarnya sama saja merugikan masyarakat. Bahkan dapat diprediksi nanti ketika pemerintah akan menaikkan harga BBM dalam enam bulan kedepan masyarakat pun akan menolak rencana tersebut. Keputusan tersebut hanya menunda penderitaan masyarakat.
Berdasarkan hasil tersebut, SBY beberapa kali menyampaikan permohonannya agar masyarakat melakukan penghematan terhadap penggunaan BBM dan Listrik. Ya, lagi-lagi masyarakat yang diminta oleh bapak presiden yang kita banggakan untuk melakukakan penghematan yang alasannya pemerintah tidak sanggup lagi dalam memberikan subsidi BBM dan listrik.
Coba kita bandingkan dengan anggaran APBN yang digunakan oleh anggota DPR dan Presiden. Untuk tahun 2012 ini DPR memiliki daftar anggaran belanja sebesar Rp. 2,94 triliun yang dituangkan dalam lampiran Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat Tahun Anggaran 2012. Dan rencana pembelian pesawat pribadi kepresidenan sebasar RP. 525, 91 Miliyar Belum lagi segala fasilitas yang dimiliki oleh Presiden dan DPR dalam menjalni kehidupannya. Masih terlalu banyak angggaran yang akan dikeluarkan dalam memenuhi kebutuhan mereka.
Kenapa ketika kita harus berhemat dengan BBM untuk mengurangi beban APBN, lalu DPR dan Presiden kita tercinta menggunakan anggaran sebesar itu untuk kepentingan yang tidak terlalu dibutuhkan. Ini yang kita sebut sebagai sebuah keadilan.
Demokrat dan SBY vs PKS
Pemerintahan SBY periode yang ke dua ini sudah hampir berjalan tiga tahu. Isu politik yang melibatkan pemerintahan beliau terus bergulir. Pemerintahanpun isunya sempat akan digoyang keberadaannya ketika begitu banyak permasalahan Negara ini semenjak dipimpin oleh beliau. Kepemimpinan SBY yang dianggap lambat dan cenderung kearah pencitraan menjadi warna pemerintahan selama ini. Kurangnya sikap tegas dari beliau membuat negeri ini semakin rapuh. Bukan hanya berada di pemerintahan kepemimpinan beliau yang diragukan, di dalam partai koalisi pun kepemimpinannya beberapa kali patutu kita pertanyakan ketegasannya.
Kita tidak perlu lagi menanyakan berapa kali sikap partai koalisi yang berlawanan dengan pemerintahan SBY. Sejak pencalonan dirinya dan Boediono pun partai anggota koalisi sudah ada yang membangkang. Apalagi setelah bebrapa tahun berjalan pemerintahan SBY. Dari sikap pengusutan kasus Bank Century dan yang baru-baru ini ialah rencana penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang diusung oleh pemerintahan SBY semuanya mendapatkan sikap berlawanan dari salah satu anggota partai koalisi. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) lah yang sangat lantang sikapnya dalam mengambil keputusan yang berlawanan dari keputusan-keputusan yang dibuat oleh pemerintah. Labih dari 3 kali sikap PKS seperti ini dalam pemerintahan SBY-Boediono. Dan lebih dari tiga kali pula Partai Demokrat meminta kepada Bapak Presiden untuk mengeluarkan keanggotaan PKS dari partai koalisi pemerintahan. Dan lebih dari tiga kali pula SBY gagal bersikap dalam menghadapi PKS yang sering kali membangkang dari keputusan yang dibuat oleh pemerintah.
Dalam beberapa kesempatan PKS selalu mengatakan koalisi yang disepakati masuknya partai ini ialah kesepakatan yang dibuat oleh PKS dan SBY bukan dengan Partai Demokrat. Jadi, selama SBY tidak meminta atau memutuskan agar PKS keluar dari koalisi pemerintahan, PKS tetap akan berada dalam koalisi walaupun sikapnya selalu berlawanan dengan apa yang dibuat oleh pemerintah.
Kita semua tidak tahu apa saja yang telah disepakati oleh SBY dan PKS selama negosiasi politik berlangsung pada waktu itu. Tujuan dari negoasiasi tentunya adalah tercapainya kata sepakat yang di dalamnya terkandung kesamaan persepsi, saling pengertian dan persetujuan dan tercapainya kondisi saling menguntungkan, di mana masing-masing pihak merasa menang inilah tujuan dari negosiasi yang dijelaskan dalam mata kuliah komunikasi politik yang diberikan oleh Gun-gun Heryanto. Selain itu dijelaskan pula apa saja pokok yang ada dalam negoasiasi. Yang pertama adalah best alternative to a negotiated agreement yakni langkah-langkah atau alternative-alternatif terbaik yang akan dilakukan oleh seorang negosiator bila negosiasi tidak mencapai kesepakatan. Misalnya pada permasalahn yang ada pada tubuh partai koalisi pemerintahan antara PKS dengan SBY dan partainya yakni Partai Demokrat. Alternative yang diberikan dalam permasalan ini misalnya memutuskan sebuah kebijakan yang melarang PKS untuk membelot kembali apabila ada sebuah kebijakan baru yang akan di buat oleh SBY selaku presiden. Jika membelot kembali, PKS akan diberikan alternative oleh SBY dan Partai Demokrat untuk keluar dari koalisi pemerintahan. Ini tentunya akan menentukan sebuah sikap batu dari PKS dalam menjalani perpolitikan di dalam koalisi. Namun selama pemerintahan berjalan, PKS sudah beberapa kali membelot dari kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.
Yang kedua adalah reservation price yaitu nilai atau tawaran terendah yang dapat diterima sebagai sebuah kesepakatan dalam negosiasi. Setelah pemilu legislative berlangsung, PKS adalah partai pertama yang bergabung ke dalam barisan untuk mencalonkan SBY sebagai presiden untuk kedua kalinya pada pilpres 2009. Namun, SBY dan Partai Demokrat lebih memilih menyandingkan SBY dengan Boediono sebagai pasangan capres dan cawapres. Ini tentunya akan merugikan PKS sebagai partai pertama diluar Partai Demokrat yang mendukung SBY sebagai presiden. Umumnya, SBY lebih memilih kader dari PKS sebagai calon pendampingnya dalam pilpres itu, tetapi SBY lebih memilih sosok Boediono yang dianggap mampu membawa perekonomian negeri ini kea rah yang lebih baik. Ketika ini terjadi, reservation price terjadi. PKS meminta kepada SBY agar kadernya menjadi pendamping di pilpres, namun Boediono yang lebih dipilih sebagai pendampingnya. Dan kesepakatan terendahnya ialah PKS tetap berada dalam partai koalisi dan diberikan empat jatah kursi menteri di pemerintahan.
Seiring berjalannya pemerintahan SBY dan Boediono berlangsung. Beberapa kali PKS berakselerasi di perlemen dengan sikap yang berlawanan dari yang dibuat oleh SBY. Dan membuat PD geram dengan melihat sikap PKS yang seperti ini dengan beberapa kali meminta agar SBY mengeluarkan atau memutus satu jatah menteri yang diberikan untuk PKS. Dan sikap PKS sendiri merasa dia tidak melanggar apapun yang telah disepakati dengan SBY semasa waktu negosiasi dahulu. Dari seringkalinya sikap membandel yang dilakukan oleh PKS ini menghasilkan diputusnya satu jatah menteri yang diberikan untuk PKS. Namun ini bukan menandakan ketegasan yang diberikan oleh SBY, disaat yang bersamaan menteri dari Partai Demokrat pun jatahnya dikurangi satu. Mungkin ini yang disebut dengan kesepakatan terendah dalam sebuah negosiasi.
Dan yang ketiga adalah zona of possible agreement (ZOPA) yaitu suatu zona atau area yang memungkinkan terjadinya kesepakatan dalam proses negosiasi. Dari fenomena yang terjadi diperpolitikan pemerintahan SBY dan partai anggota koalisi, PKS sering kali membelot dari kebijakan yang dibuat SBY. Ini menyebabkan Partai Demokrat selaku partainya SBY meminta kepada SBY untuk mengeluarkan PKS dari koalisi pemerintahan karena akan menyebabkan rencana-rencana SBY dalam membangun negeri ini akan terhambat oleh sikap PKS yang seperti itu. Namun disisi lain, PKS menganggap sikannya tersebut bukan sebagai sebuah pembangkangan terhadap kepemimpinan SBY. Karena apa yang dilakukannya dianggap sebagai sebuah keputusan yang membela hak-hak rakyat sesuai dengan kesepakatan yang dahulu pernah disetujui antara PKS dan SBY. Namun SBY lebih memilih untuk tetap mempertahankan PKS tetap berada dalam barisan koalisi. Dalam sikapnya yang mengurangi menteri PKS dalam pemerintahan bukan dianggap sebagai hukuman dari sikap membandelnya PKS. Karena disaat yang bersamaan jatah menteri Partai Demokrat pun dikurangi. Dan kedua menteri tersebut digantikan oleh tokoh professional. Ini lebih dapat dianggap sebagai memberikan jalan kepada para professional untuk lebih dapat berbicara banyak dalam pemerintahan.
SBY Dan Demokrat Kalah Dalam Bersikap
Jika kita melihat dari beberapa hasil analisis diatas, maka kita dapat katakan apabila melihatnya kedalam kuadran negosiasi ini termasuk kedalam kuadran akomodasi. Kuadran akomodasi adalah salah satu pihak tidak mendapatkan hasil atau sangat kecil dari rencana yang diharapkan, sementara pihak lain mencapai seluruh atau sebagian besar. Pihak pertama (PD dan SBY) berada dalam posisi mengalah atau mengakomodai kepentingan pihak kedua (PKS). Dalam kuadran ini, PD dan SBY lebih memilih sikap mengamankan kondisi perpolotikan nasional. Mereka lebih mempertahankan PKS tetap berada dalam koalisi pemerintahan. walaupun beberapa kali PKS membelot dari kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh SBY. SBY disini tampak sebagai presiden yang lemah tidak mau mengahadapi kesilitan atau masalah yang lebih besar jika PKS dikeluarkan dari koalisi. Disini kita melihat PKS lebih perkasa dalam pemerintahan dibandingkan dengan kepemimpinan SBY.
Wassalam….!!!!
Kita tidak perlu lagi menanyakan berapa kali sikap partai koalisi yang berlawanan dengan pemerintahan SBY. Sejak pencalonan dirinya dan Boediono pun partai anggota koalisi sudah ada yang membangkang. Apalagi setelah bebrapa tahun berjalan pemerintahan SBY. Dari sikap pengusutan kasus Bank Century dan yang baru-baru ini ialah rencana penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang diusung oleh pemerintahan SBY semuanya mendapatkan sikap berlawanan dari salah satu anggota partai koalisi. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) lah yang sangat lantang sikapnya dalam mengambil keputusan yang berlawanan dari keputusan-keputusan yang dibuat oleh pemerintah. Labih dari 3 kali sikap PKS seperti ini dalam pemerintahan SBY-Boediono. Dan lebih dari tiga kali pula Partai Demokrat meminta kepada Bapak Presiden untuk mengeluarkan keanggotaan PKS dari partai koalisi pemerintahan. Dan lebih dari tiga kali pula SBY gagal bersikap dalam menghadapi PKS yang sering kali membangkang dari keputusan yang dibuat oleh pemerintah.
Dalam beberapa kesempatan PKS selalu mengatakan koalisi yang disepakati masuknya partai ini ialah kesepakatan yang dibuat oleh PKS dan SBY bukan dengan Partai Demokrat. Jadi, selama SBY tidak meminta atau memutuskan agar PKS keluar dari koalisi pemerintahan, PKS tetap akan berada dalam koalisi walaupun sikapnya selalu berlawanan dengan apa yang dibuat oleh pemerintah.
Kita semua tidak tahu apa saja yang telah disepakati oleh SBY dan PKS selama negosiasi politik berlangsung pada waktu itu. Tujuan dari negoasiasi tentunya adalah tercapainya kata sepakat yang di dalamnya terkandung kesamaan persepsi, saling pengertian dan persetujuan dan tercapainya kondisi saling menguntungkan, di mana masing-masing pihak merasa menang inilah tujuan dari negosiasi yang dijelaskan dalam mata kuliah komunikasi politik yang diberikan oleh Gun-gun Heryanto. Selain itu dijelaskan pula apa saja pokok yang ada dalam negoasiasi. Yang pertama adalah best alternative to a negotiated agreement yakni langkah-langkah atau alternative-alternatif terbaik yang akan dilakukan oleh seorang negosiator bila negosiasi tidak mencapai kesepakatan. Misalnya pada permasalahn yang ada pada tubuh partai koalisi pemerintahan antara PKS dengan SBY dan partainya yakni Partai Demokrat. Alternative yang diberikan dalam permasalan ini misalnya memutuskan sebuah kebijakan yang melarang PKS untuk membelot kembali apabila ada sebuah kebijakan baru yang akan di buat oleh SBY selaku presiden. Jika membelot kembali, PKS akan diberikan alternative oleh SBY dan Partai Demokrat untuk keluar dari koalisi pemerintahan. Ini tentunya akan menentukan sebuah sikap batu dari PKS dalam menjalani perpolitikan di dalam koalisi. Namun selama pemerintahan berjalan, PKS sudah beberapa kali membelot dari kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.
Yang kedua adalah reservation price yaitu nilai atau tawaran terendah yang dapat diterima sebagai sebuah kesepakatan dalam negosiasi. Setelah pemilu legislative berlangsung, PKS adalah partai pertama yang bergabung ke dalam barisan untuk mencalonkan SBY sebagai presiden untuk kedua kalinya pada pilpres 2009. Namun, SBY dan Partai Demokrat lebih memilih menyandingkan SBY dengan Boediono sebagai pasangan capres dan cawapres. Ini tentunya akan merugikan PKS sebagai partai pertama diluar Partai Demokrat yang mendukung SBY sebagai presiden. Umumnya, SBY lebih memilih kader dari PKS sebagai calon pendampingnya dalam pilpres itu, tetapi SBY lebih memilih sosok Boediono yang dianggap mampu membawa perekonomian negeri ini kea rah yang lebih baik. Ketika ini terjadi, reservation price terjadi. PKS meminta kepada SBY agar kadernya menjadi pendamping di pilpres, namun Boediono yang lebih dipilih sebagai pendampingnya. Dan kesepakatan terendahnya ialah PKS tetap berada dalam partai koalisi dan diberikan empat jatah kursi menteri di pemerintahan.
Seiring berjalannya pemerintahan SBY dan Boediono berlangsung. Beberapa kali PKS berakselerasi di perlemen dengan sikap yang berlawanan dari yang dibuat oleh SBY. Dan membuat PD geram dengan melihat sikap PKS yang seperti ini dengan beberapa kali meminta agar SBY mengeluarkan atau memutus satu jatah menteri yang diberikan untuk PKS. Dan sikap PKS sendiri merasa dia tidak melanggar apapun yang telah disepakati dengan SBY semasa waktu negosiasi dahulu. Dari seringkalinya sikap membandel yang dilakukan oleh PKS ini menghasilkan diputusnya satu jatah menteri yang diberikan untuk PKS. Namun ini bukan menandakan ketegasan yang diberikan oleh SBY, disaat yang bersamaan menteri dari Partai Demokrat pun jatahnya dikurangi satu. Mungkin ini yang disebut dengan kesepakatan terendah dalam sebuah negosiasi.
Dan yang ketiga adalah zona of possible agreement (ZOPA) yaitu suatu zona atau area yang memungkinkan terjadinya kesepakatan dalam proses negosiasi. Dari fenomena yang terjadi diperpolitikan pemerintahan SBY dan partai anggota koalisi, PKS sering kali membelot dari kebijakan yang dibuat SBY. Ini menyebabkan Partai Demokrat selaku partainya SBY meminta kepada SBY untuk mengeluarkan PKS dari koalisi pemerintahan karena akan menyebabkan rencana-rencana SBY dalam membangun negeri ini akan terhambat oleh sikap PKS yang seperti itu. Namun disisi lain, PKS menganggap sikannya tersebut bukan sebagai sebuah pembangkangan terhadap kepemimpinan SBY. Karena apa yang dilakukannya dianggap sebagai sebuah keputusan yang membela hak-hak rakyat sesuai dengan kesepakatan yang dahulu pernah disetujui antara PKS dan SBY. Namun SBY lebih memilih untuk tetap mempertahankan PKS tetap berada dalam barisan koalisi. Dalam sikapnya yang mengurangi menteri PKS dalam pemerintahan bukan dianggap sebagai hukuman dari sikap membandelnya PKS. Karena disaat yang bersamaan jatah menteri Partai Demokrat pun dikurangi. Dan kedua menteri tersebut digantikan oleh tokoh professional. Ini lebih dapat dianggap sebagai memberikan jalan kepada para professional untuk lebih dapat berbicara banyak dalam pemerintahan.
SBY Dan Demokrat Kalah Dalam Bersikap
Jika kita melihat dari beberapa hasil analisis diatas, maka kita dapat katakan apabila melihatnya kedalam kuadran negosiasi ini termasuk kedalam kuadran akomodasi. Kuadran akomodasi adalah salah satu pihak tidak mendapatkan hasil atau sangat kecil dari rencana yang diharapkan, sementara pihak lain mencapai seluruh atau sebagian besar. Pihak pertama (PD dan SBY) berada dalam posisi mengalah atau mengakomodai kepentingan pihak kedua (PKS). Dalam kuadran ini, PD dan SBY lebih memilih sikap mengamankan kondisi perpolotikan nasional. Mereka lebih mempertahankan PKS tetap berada dalam koalisi pemerintahan. walaupun beberapa kali PKS membelot dari kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh SBY. SBY disini tampak sebagai presiden yang lemah tidak mau mengahadapi kesilitan atau masalah yang lebih besar jika PKS dikeluarkan dari koalisi. Disini kita melihat PKS lebih perkasa dalam pemerintahan dibandingkan dengan kepemimpinan SBY.
Wassalam….!!!!
Kamis, 05 April 2012
KONSUMSI TANDA (STUDI KASUS KENAPA BBM BISA NAIK)
Sekarang ini energy kita hampir terkuras habis karena sibuk membahas akan direncanakannya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Tidak ada media yang tidak membahas masalah ini, baik media cetak, televise, radio maupun media online. Kita hampir setiap harii disuguhkan permasalahan ini, dari pandangan para Menteri yang berkaitan dengan permasalahan ini, anggota DPR, para tokoh ekonomi, sampai kalangan mahasiswa di pintai pendapatnya mengenai masalah ini oleh media. Permasalahannya sebenarnya ialah pemerintah ingin membatasi penggunaan BBM bersubsidi dengan mengacu harga minyak dunia yang telah mencapai 126 dollar per barel. Ini ditakutkan pemerintah akan membuat jebol Anggaran Pembiayaan Belanja Negara (APBN). Maka dari itulah pemerintah akan mengurangi anggaran untuk subsidi BBM.
Rencana pemerintah ini, telah direspon oleh kalangan pengusaha dan pedagang. Mereka telah memperkirakan apabila harga BBM dinaikkan maka mereka pun akan menaikkan harga jual barang dagangannya. Sebuah hal yang biasa memang jika pemerintah akan menaikkan harga BBM maka harga kebutuhan barang pokok pun akan ikut naik. Sudah banyak masyarakat yang mengeluh atas rencana pemerintah ini, mereka menganggap kenaikan harga BBM akan menambahkan penderitaan masyarakat miskin. Tidak hanya kalangan masyarakat saja yang menolak rencana pemerintah ini, anggota DPR dan mahasiswa pun ikut memperjuangkan penolakan kenaikan harga BBM. Mahasiswa dalam gerakannya, mereka turun ke jalan melakukan aksi demonstrasi meminta pemerintah agar tidak menaikkan harga BBM. Para pakar ekonomi pun yang menolak rencana ini dapat kita lihat pandangan-pandangannya yang disampaikan melalui acara televise ataupun melalui tulisan-tulisannya di media cetak. Artinya rencana penaikan harga BBM yang ingin dilakukan oleh pihak pemerintah secara tegas ditolak oleh berbagai kalangan. Dan pemerintahpun seharusnya mendengarkan suara rakyat seperti ini. Sebenarnya yang menjadi titik focus dalam tulisan ini bukan mengenai hitung-hitungan dalam bidang ekonomi, namun hanya ingin menyampaikan kenapa pemerintah sampai tidak sanggup membiayai subsidi BBM yang disebabkan dengan merebaknya kendaraan-kendaraan motor atau mobil yang semakin menghiasi jalan-jalan??
Menuju Kehancuran
Rancana kenaikan BBM dikarenakan menurut alasan yang disampaikan oleh pemerintah karena mereka sudah tidak sangggup lagi menahan beban subsidi sedangkan harga minyak dunia sudah sampai menembus 100 dollar per barel. Daya konsumsi masyarakat Indonesia terhadap penggunaan BBM yang cukup tinggi membuat pemerintah memikirkan kembali keberadaan BBM bersubsidi. Dalam banyak kesempatan di televise pihak pemerintah selalu beralasan APBN kita akan jebol apabila harga BBM bersubsidi tidak dinaikkan. Inilah informasi yang selalu kita terima dalam beberapa hari ini.
Jika kita melihat ke dalam jumlah kendaraan bermotor yang beredar di masyarakat mungkin kita akan tercengang juga mendengarnya. Dari data tahun 2011, terdapat 80 juta unit kendaraan sepeda motor yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Tentunya ini akan sangat berpengaruh dengan pola konsumsi BBM di negeri ini. Jika kita hitung berapa beban subsidi yang harus ditanggung oleh pemerintah dalam penggunaan BBM per harinya yang digunakan oleh pengendaa motor. Tentunya jumlah ini akan sangat besar apabila kita hitung. Biarkanlah yang menghitung ini para ahli ekonomi. Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa jumlah pengguna sepeda motor direpublik ini begitu besar??
Hal ini berkaitan dengan tumbuh suburnya paham kapitalisme global yang di pelopori para penguasa barat. Adapun focus yang diberikan dalam paham kapitalisme global ialah bukan lagi pada produksi barang melainkan pada kegiatan pemasaran. Paham ini beranggapan bahwa barang-barang yang sudah diprosduksi begitu banyak harus dicarikan pasar-pasar baru untuk meraup keuntungan melalui iklan-iklan yang dibuat para pengusaha pengiklan. Dalam membuat iklan biasanya para perusahaan pengiklan menciptakan suatu tanda yang harus dikonsumsi oleh konsumen dalam barang tersebut. Biasanya para pengiklan dalam membuat iklan tidak membuar samar tanda yang mereka buat. Tanda yang mereka buat di buat sesederhana mungkin agar para konsumen dapat memahaminya. Dalam kehidupan kapitalisme global masyarakat konsumen tidak lagi mengkonsumsi barang sesuai dengan nilai guna atau manfaat dasar dari barang tersebut, mereka tidak lagi memikirkan apa saja yang akan ditimbulkan apabila dia mengkonsumsi barang tersebut, melainkan sekarang para konsumen dalam mengkonsumsi barang ialah dengan melihat tanda-tanda yang diciptakan oleh kaum kapitalisme global melalui perusahaan pengiklan. Misalnya, tanda yang diciptakan oleh pengiklan dalam sebuah prosuk biasanya nilai prestis yang lebih daripada yang tidak menggunakan produk tersebut, trend, dan peneguhan identitas atas kelompok sosialnya. Inilah yang dikonsumsi oleh para konsumen di jaman kapitalisme global ini.
Lalu apa kaitannya pembahasan di atas dengan rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi? Tentunya ada kaitannya dengan penjelasan di atas. Jika kita amati seksama kenapa pola konsumsi BBM di negeri ini begitu besar, karena jumlah pengguna kendaraan bermotornya pun sangat tinggi. Coba kita lihat disekitar keliling rumah kita! Hampir disetiap rumahnya terdapat kendaraan bermotor ataupun mobil. Ini juga berarti mempengaruhi konsumsi BBM kita. Dan pemerintah pun pada akhirnya mengaku tidak sanggup lagi membiayai subsidi BBM walau banyak pakar menolak pandangan ini.
Masyarakat kita pada intinya telah termakan oleh tanda-tanda yang diberikan oleh perusahaan pengiklan dalam produk kendaraan bermotor. Tanda seperti kenyamanan, dapat menempuh waktu lebih cepat dalam menuju tempat kerja, memiliki nilai prestis yang lebih daripada yang menggunakan angkutan umum dan tanda-tanda lainnya yang disematkan dalam iklan produk kendaraan bermotor. Mereka dibuat tidak sadar dampak dari begitu besarnya jumlah kendaraan yang berhasil dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia berhubungan dengan pola konsumsi BBM yang akan bertambah pula. Kini dari anak SMP sampai para orang tua berlomba untuk menggunakan sepeda motor dengan alasan akan menempuh tempat tujuan dengan waktu yang lebih cepat. Nyatanya, jumlah kendaraan bermotor yang begitu banyak selain menimbulkan pola konsumsi BBM yang akan berlebihan akan menimbulkan juga kemacetan dan meningkatnya polusi bagi lingkungan kita. Inilah yang sengaja dibuang oleh para pengiklan dalam melakukan pemasaran kepada para konsumen. Jadi mulai sekarang, ariflah kita dalam menggunakan kendaraan bermotor. Jika ini tidak lagi disadari oleh masyarakat Indonesia maka kita akan menghitung hari saja menuju kehancuran negeri ini. Bagaimana tidak, pola konsumsi yang akan terus bertambah terhadap BBM, dan jika pemerintah terus mengacu harga BBM kepada pasar dunia maka harga BBM akan terus naik. Jika harga BBM akan terus naik, maka akan mempengaruhi juga kepada harga bahan-bahan pokok lainnya. Daya beli masyarakat miskin tentunya akan semakin susah dan pada akhirnya kemiskinan negeri ini disebabkan pula oleh penduduknya sendiri. Mulai saat ini #SaveRI #HematBBM #TinggalkanKendaraanPribadi dan #GunakanAngkutaUmum.
Rencana pemerintah ini, telah direspon oleh kalangan pengusaha dan pedagang. Mereka telah memperkirakan apabila harga BBM dinaikkan maka mereka pun akan menaikkan harga jual barang dagangannya. Sebuah hal yang biasa memang jika pemerintah akan menaikkan harga BBM maka harga kebutuhan barang pokok pun akan ikut naik. Sudah banyak masyarakat yang mengeluh atas rencana pemerintah ini, mereka menganggap kenaikan harga BBM akan menambahkan penderitaan masyarakat miskin. Tidak hanya kalangan masyarakat saja yang menolak rencana pemerintah ini, anggota DPR dan mahasiswa pun ikut memperjuangkan penolakan kenaikan harga BBM. Mahasiswa dalam gerakannya, mereka turun ke jalan melakukan aksi demonstrasi meminta pemerintah agar tidak menaikkan harga BBM. Para pakar ekonomi pun yang menolak rencana ini dapat kita lihat pandangan-pandangannya yang disampaikan melalui acara televise ataupun melalui tulisan-tulisannya di media cetak. Artinya rencana penaikan harga BBM yang ingin dilakukan oleh pihak pemerintah secara tegas ditolak oleh berbagai kalangan. Dan pemerintahpun seharusnya mendengarkan suara rakyat seperti ini. Sebenarnya yang menjadi titik focus dalam tulisan ini bukan mengenai hitung-hitungan dalam bidang ekonomi, namun hanya ingin menyampaikan kenapa pemerintah sampai tidak sanggup membiayai subsidi BBM yang disebabkan dengan merebaknya kendaraan-kendaraan motor atau mobil yang semakin menghiasi jalan-jalan??
Menuju Kehancuran
Rancana kenaikan BBM dikarenakan menurut alasan yang disampaikan oleh pemerintah karena mereka sudah tidak sangggup lagi menahan beban subsidi sedangkan harga minyak dunia sudah sampai menembus 100 dollar per barel. Daya konsumsi masyarakat Indonesia terhadap penggunaan BBM yang cukup tinggi membuat pemerintah memikirkan kembali keberadaan BBM bersubsidi. Dalam banyak kesempatan di televise pihak pemerintah selalu beralasan APBN kita akan jebol apabila harga BBM bersubsidi tidak dinaikkan. Inilah informasi yang selalu kita terima dalam beberapa hari ini.
Jika kita melihat ke dalam jumlah kendaraan bermotor yang beredar di masyarakat mungkin kita akan tercengang juga mendengarnya. Dari data tahun 2011, terdapat 80 juta unit kendaraan sepeda motor yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Tentunya ini akan sangat berpengaruh dengan pola konsumsi BBM di negeri ini. Jika kita hitung berapa beban subsidi yang harus ditanggung oleh pemerintah dalam penggunaan BBM per harinya yang digunakan oleh pengendaa motor. Tentunya jumlah ini akan sangat besar apabila kita hitung. Biarkanlah yang menghitung ini para ahli ekonomi. Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa jumlah pengguna sepeda motor direpublik ini begitu besar??
Hal ini berkaitan dengan tumbuh suburnya paham kapitalisme global yang di pelopori para penguasa barat. Adapun focus yang diberikan dalam paham kapitalisme global ialah bukan lagi pada produksi barang melainkan pada kegiatan pemasaran. Paham ini beranggapan bahwa barang-barang yang sudah diprosduksi begitu banyak harus dicarikan pasar-pasar baru untuk meraup keuntungan melalui iklan-iklan yang dibuat para pengusaha pengiklan. Dalam membuat iklan biasanya para perusahaan pengiklan menciptakan suatu tanda yang harus dikonsumsi oleh konsumen dalam barang tersebut. Biasanya para pengiklan dalam membuat iklan tidak membuar samar tanda yang mereka buat. Tanda yang mereka buat di buat sesederhana mungkin agar para konsumen dapat memahaminya. Dalam kehidupan kapitalisme global masyarakat konsumen tidak lagi mengkonsumsi barang sesuai dengan nilai guna atau manfaat dasar dari barang tersebut, mereka tidak lagi memikirkan apa saja yang akan ditimbulkan apabila dia mengkonsumsi barang tersebut, melainkan sekarang para konsumen dalam mengkonsumsi barang ialah dengan melihat tanda-tanda yang diciptakan oleh kaum kapitalisme global melalui perusahaan pengiklan. Misalnya, tanda yang diciptakan oleh pengiklan dalam sebuah prosuk biasanya nilai prestis yang lebih daripada yang tidak menggunakan produk tersebut, trend, dan peneguhan identitas atas kelompok sosialnya. Inilah yang dikonsumsi oleh para konsumen di jaman kapitalisme global ini.
Lalu apa kaitannya pembahasan di atas dengan rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi? Tentunya ada kaitannya dengan penjelasan di atas. Jika kita amati seksama kenapa pola konsumsi BBM di negeri ini begitu besar, karena jumlah pengguna kendaraan bermotornya pun sangat tinggi. Coba kita lihat disekitar keliling rumah kita! Hampir disetiap rumahnya terdapat kendaraan bermotor ataupun mobil. Ini juga berarti mempengaruhi konsumsi BBM kita. Dan pemerintah pun pada akhirnya mengaku tidak sanggup lagi membiayai subsidi BBM walau banyak pakar menolak pandangan ini.
Masyarakat kita pada intinya telah termakan oleh tanda-tanda yang diberikan oleh perusahaan pengiklan dalam produk kendaraan bermotor. Tanda seperti kenyamanan, dapat menempuh waktu lebih cepat dalam menuju tempat kerja, memiliki nilai prestis yang lebih daripada yang menggunakan angkutan umum dan tanda-tanda lainnya yang disematkan dalam iklan produk kendaraan bermotor. Mereka dibuat tidak sadar dampak dari begitu besarnya jumlah kendaraan yang berhasil dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia berhubungan dengan pola konsumsi BBM yang akan bertambah pula. Kini dari anak SMP sampai para orang tua berlomba untuk menggunakan sepeda motor dengan alasan akan menempuh tempat tujuan dengan waktu yang lebih cepat. Nyatanya, jumlah kendaraan bermotor yang begitu banyak selain menimbulkan pola konsumsi BBM yang akan berlebihan akan menimbulkan juga kemacetan dan meningkatnya polusi bagi lingkungan kita. Inilah yang sengaja dibuang oleh para pengiklan dalam melakukan pemasaran kepada para konsumen. Jadi mulai sekarang, ariflah kita dalam menggunakan kendaraan bermotor. Jika ini tidak lagi disadari oleh masyarakat Indonesia maka kita akan menghitung hari saja menuju kehancuran negeri ini. Bagaimana tidak, pola konsumsi yang akan terus bertambah terhadap BBM, dan jika pemerintah terus mengacu harga BBM kepada pasar dunia maka harga BBM akan terus naik. Jika harga BBM akan terus naik, maka akan mempengaruhi juga kepada harga bahan-bahan pokok lainnya. Daya beli masyarakat miskin tentunya akan semakin susah dan pada akhirnya kemiskinan negeri ini disebabkan pula oleh penduduknya sendiri. Mulai saat ini #SaveRI #HematBBM #TinggalkanKendaraanPribadi dan #GunakanAngkutaUmum.
Langganan:
Postingan (Atom)
Mengenai Saya
- ahmad fauzi
- bekasi, jawa barat, Indonesia
- sedang berproses, sederhana dan membumi. follow twitter: @ojiwae