Minggu, 22 Juli 2012

ARTIS SAAT RAMADHAN

Ramadhan telah kembali menghampiri kita. Salah satu bulan yang dianggap istimewa oleh umat Islam. Limpahan pahala yang cukup besar bagi siapapun yang melakukan ibadah di bulan ini. Orang-orang yang beriman pasti bergembira dapat berjumpa lagi dengan bulan ini. Suasana pun akan sedikit berubah baik di malam hari maupun di siang hari. Warung-warung makanan yang biasanya buka sejak siang hari kini harus menundanya demi menghormati orang-orang yang berpuasa dan warung remang-remang pun dipaksa tutup satu bulan penuh.

Begitupun dengan apa yang kita tonton di layar televisi. Akan banyak sekali perubahan dari segi isi maupun iklannya. Kini iklan-iklan yang menghiasi layar televisi kita banyak yang berkaitan dengan kebutuhan kita selama bulan ramadhan. Iklan-iklan kini dikemas lebih khusus berbeda dengan bulan-bulan biasanya, kini iklan ada unsur Islamnya. Inilah sebagian yang terjadi di layar tv kita.

Lain lagi dengan para pelaku hiburannya (sebut saja artis-artis layar kaca kita). Biasanya mereka tak sekalipun bergaya islami kini mereka pun mengubah gayanya di bulan ramadhan ini. Mereka biasanya dalam sebuah acara tv baik gossip maupun acara talk show tampil cukup terbuka dan berbau kemewahan kini mereka berubah dengan tampilan islami dan penuh dengan hal kemanusiaan. Sungguh inilah yang akan hadir dilayar tv kita selama bulan ramadhan.

Hal-hal ini seperti mengembalikkan diri kita kepada apa yang disebut kaum marxisme yang menggaggap agama, ideology dan sebagainya itu seperti candu. Pada jaman keemasannya ajaran marxisme di Eropa mereka menganggap agama hanya sebagai hasil dari kebutuhan ekonomis. Mereka melihat seseorang beragama hanya demi kebutuhan ekonominya semata bukan sebagai hasil dari sebuah ketulusan.

Inilah yang saya lihat dari realitas yang terjadi saat ini di layar tv saat bulan ramadhan datang. Banyak mereka (artis) yang kehilangan identitas aslinya di bulan ramadhan. Mereka yang sebenarnya sebelum ramadhan tampil cukup seksi dan cukup kritis terhadap ajaran agama kini seolah mereka tampil cukup religious. Saya menganggap inilah sebagai contoh dari yang dikatakan oleh kaum marxisme agama sebagai candu. Bukan tidak senang dengan apa yang ditampilkan oleh para artis tersebut, namun mereka tampil seperti itu hanya demi memenuhi kebutuhan ekonominya saja dan menghilangkan identitas asli mereka. Seharusnya bagi mereka yang kuat pandangannya terhadap sebuah realitas menolak untuk tampil religious dan lebih untuk memilih keluar sebentar terlebih dahulu dari dunia hiburan dan mempertahankan ideology mereka. Tapi yang terjadi cukup berbeda. Apakalh hal seperti ini dapat kita katakan para artis kita tidak memiliki sebuah ideology yang kuat dan mereka tampil religious pada saat ramadhan hanya untuk memenuhi kebutuhan ekonominya saja.

Wassaaalaaamm…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
bekasi, jawa barat, Indonesia
sedang berproses, sederhana dan membumi. follow twitter: @ojiwae