Cuaca di Jakarta saat ini sedang tidak karuan. Hujan selalu turun di setiap harinya. Bahkan, tak jarang pula turun sampai sehari penuh. Pagi, siang, malam hujan membasahi tanah ibu kota ini. Macet dan banjir merupakan efek lanjutan yang ditimbulkan oleh hujan. Maka, tak sedikit yang merasa frustasi dengan keadaan seperti ini, namun tak urung meninggalkan kota para pemenang.
Seperti pagi ini, hujan telah mengguyur ibu kota sejak subuh. Matahari enggan bersinar untuk membakar semangat para pekerja keras. Yang ada hanya awan mendung yang menyelimuti aktifitas penduduknya. Begitulah Jakarta dikala musim penghujan, seakan menjadi lesu.
Pikiran menjadi terbang melayang entah kemana. Sejenak berpikir untuk meninggalkan kota ini, lalu segera kembali dalam alam sadar bahwa di tanah inilah kami tumbuh dewasa sedari kecil. Maka mau tak mau tetaplah cintai Jakarta sampai kapan pun.
Pagi ini sungguh berbeda, ada yang menyelinap sejenak. Apa kiranya, entahlah. Tak ada yang tahu. Tetapi, mendengar cerita kawan-kawan tentang kehidupannya di luar Jakarta sungguh mengasyikkan. Jauh dari hingar bingar politik itulah yang kita semua inginkan.
“Naik kerete ke Surabaya” tiba-tiba lirik lagu tersebut masuk kedalam telinga. Lantas membuat diri ini berpikir jauh tentang Surabaya kotanya buaya hijau.
Ada banyak berita dari Surabaya yang naik menjadi perhatian nasional. Salah satunya ialah sosok Walikota mereka yakni Bu Risma. Sosok perempuan yang mampu menutup tempat prostitusi terbesar se-Asia Tenggara. Sosok yang memiliki kemampuan tata kota yang mumpuni. Sosok yang kini digadang-gadang akan memimpin kembali Surabaya dalam lima tahun ke depan.
Selain itu ada juga kabar buruk yang menimpa kota tersebut, yakni lalainya pengelola kebun binatang yang menyebabkan banyak satwa-satwa tak terurus sehingga menjadi perhatian utama masyarakat nasional. Namun, mengenal Surabaya tak lupa kiranya dengan rujak cingurnya dan Boneknya.
Tiba-tiba nama Siti Alfia Hidayati menjadi sesuatu yang harus diingat. Perempuan asal Surabaya ini merupakan sosok yang tangguh dan juga berbeda. Hidup akrab dengan binatang menjadi salah satu ciri utamanya. Binatang kesayangannya hampir tak luput dari perhatiannya. Merawat mereka selayaknya merawat seorang teman, penuh perhatian dan kasih sayang.
Boni dan Axsah merupakan mahluk yang paling sering merasakan kasih sayang dari perempuan tersebut. Dua ekor musang tersebut hampir setiap hari menemani kehidupannya. Kadang selalu ia ceritakan kepada siapa saja tentang kedekatannya dengan Musang-musang tersebut. Ini tentu saja akan menimbulkan kecemburuan yang berat setiap pria yang diam-diam menyukai gadis tersebut.
Selain itu, perempuan yang memiliki nama lain Alphin Chan ini juga sangat berkonsentrasi di bidang perlindungan satwa-satwa liar. Ia akan sangat marah jika bertemu dengan seorang yang memperjualbelikan satwa liar secara illegal dan bebas. Kemarahannya akan sungguh luar biasa. Tak memandang lawannya itu siapa, baik lelaki maupun perempuan, ia lantang menghadapinya. Baginya, satwa liar layak mendapatkan tempat yang khusus yang layak untuk mereka huni. Ini diharapkan agar satwa tersebut tidak cepat mati dan populasinya tetap terjaga. Satwa-satwa haruslah dilindungi, agar mereka tak mudah stress karena tak mendapatkan perlakuan dan hunian yang layak dari manusia.
Petualangan gadis ini tak cukup sampai di situ. Bagi yang mengenal sosoknya pasti juga akan mengetahui bahwa dirinya seorang yang tangguh di alam terbuka. Sudah banyak tempat di Jawa Timur yang ia kunjungi. Dari pantai, gunung dan juga penangkaran hewan-hewan. Banyak cerita yang akan ia bagi kepada orang-orang betapa indahnya alam di Jawa Timur. Yang mengangumkan ialah betapa beraninya ia dengan seorang teman perempuannya pergi mengunjungi sebuah pantai, melewati jalan yang panjang dan berliku, ditambah dengan suasana alam yang masih polos dan sepi penghuni. Mendengar ceritanya yang ini cukup mengagetkan. Ternyata ia benar-benar pemberani.
Oh iya, dulu dirinya adalah seorang pemandu wisata, namun pekerjaan tersebut terpaksa ia tinggalkan karena merasa tak cocok dengan manajemen di tempat ia bekerja.
Kedekatannya dengan alam membawa ia masuk ke sebuah organisasi yang konsen melindungi dan memelihara kelestarian dan kelangsungan flora dan fauna di tanah air. Ia bergabung dengan Pro Fauna, dan kerap kali terlibat aksi organisasi tersebut. Ini sangat berbeda, dan ia menunjukkan ke istimewaannya. Di Pro Fauna ia belajar menganai bagaimana mencegah, melindungi dan melestarikan alam dan isinya agar tak tersentuh dan rusak oleh tangan-tangan manusia yang tak bertanggung jawab.
Kecintaannya terhadap alam bukanlah dari gaya hidup yang berkembang bagi para pemuda dan pemudi di kota-kota besar saat ini. Banyak memang yang mengaku cinta terhadap alam, namun sekedar cinta dan mengunjungi tidak melakukan upaya pencegahan dan penolakan terhadap tangan-tangan manusia yang memiliki kepentingan untuk mengeksploitasi alam. Bahkan pengetahuan mereka tentang ancaman yang sedang melanda alam Indonesia sangat minim. Ini karena mereka hanya sekedar mengaku, bukan mendalami. Beda dengan Alfi, ia mau belajar itu semua.
Yang mengejutkan ialah bahwa gadis ini masih jomblo dan mengaku sulit jatuh cinta. Entah kenapa alasannya jarang yang tahu. Satu hal yang pasti, para pria yang jatuh cinta kepadanya akan sangat sulit untuk menaklukkan gadis petualang ini.
Terakhir, nama Hidayati dalam dirinya tentu saja mengingatkan saya pada sosok Karen Hidayati dalam tokoh di novel “Sarongge” karangan Tosca Santoso. Kedua Hidayati ini benar-benar hidup dengan alam. Keduanya memiliki karakter yang sama dan juga keteguhan yang sama terhadap semangatnya menjaga alam ini agar tak rusak termakan manusia rakus.
Semoga kita bertemu lagi nanti, dengan gadis petualang dan Hidayati yang tangguh.
Salaammm.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSetelah membaca cerita tentang si alfi,ada satu hal yang terlintas di benak saya yaitu seandainya saja beberapa kelebihan si alfi yang telah dijelaskan oleh penulis ini dapat dialokasikan dalam dunia wirausaha karena dengan rasa ingin taunya,daya jelajahnya, semangatnya, keberaniannya, dan kesabarannya itu yang dapat menjadikan bisnis atau usaha yang dibangunnya sangat kuat pondasinya.Tidak mudah roboh atau menyerah disaat ditimpa badai,pasar lesu,beberapa isu yang mempengaruhi daya beli masyarakat.Yaah..kembali lagi setiap manusia memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing,memang si gadis petualang cinta ini..ehhh salah,petualang alam ini orangnya mudah bergaul.Saya sendiri respect berteman dingan si alfi karena ia selalu memposisikan dirinya "kecil" bukan hampa atau kosong ataupun penuh ibarat sebuah gelas dia selalu berposisi ada airnya tetapi hanya sedikit sehingga mudah menerima saran,kritik,pengalaman,dan ilmu dari orang lain.Sebaliknya dia juga mudah membagi pengalaman dan ilmu yang dimiliki dan pernah dialaminya kepada orang lain baik yang sudah kenal.Tapi tetep aja si gadis pecinta flora dan fauna ini selalu teledor ketika menaruh atau menyimpan kunci motor dan stnknya dan hal itu terjadi berulang-ulang.hahaha..
BalasHapusSaran saya untuk si alfi,bukalah bisnis fii..ndak harus besar,yang mikro aja yang penting serius dijalanin layaknya mendaki gunung.Kepuasan mendaki terletak di puncak saat melihat pemandangan alam dari puncak begitu juga kesuksesan berada dipuncak gunung kegagalan dimana harus melalui setiap proses yang melelahkan.Nanti kalo usahanya udah jalan,kamunya yang jalan-jalan..kan cuman tinggal terima setoran..hehehe
Tete SEMONGKO --> SEMangat sampek bONGKO..
Keep Spirit..Siti Alfiah Hidayati.
mas ini kayaknya tau banyak bengat tentang si alfi ini ya :p
Hapussepertinya gadis itu tidak asing ditelingaku... aku pernah mendengar namanya apalagi kisahnya...
BalasHapus:) ternyata dunia memang berputar... siklusnya membuat orang saling mengenal satu sama lain
R Ris kisanya kayang ini bukan sih?
Hapushttp://ojiwae.blogspot.com/2015/02/masih-tentang-gadis-petualang.html?showComment=1423272388647#c2071012888293935037