Piala Presiden yang diselenggarakan oleh Mahaka Sports akan resmi dibuka. Partai pembukaan akan digelar di pulau Bali yang menyuguhkan pertandingan antara tuan rumah Bali United vs Persija Jakarta.
Persija yang memiliki ambisi untuk lolos ke partai semifinal tentunya akan memulai turnamen ini dengan penampilan yang ngotot. Meski telah ditinggal oleh beberapa pemain andalannya macam Vunk dan Kabayev anak asuhan pelatih berpengalaman Rahmad Darmawan ini optimistis dapat mengakhiri fase grup dengan hasil maksimal.
Meski sudah lama tak berlatih bersama, namun para pemain kebanggaan The Jakmania ini yakin mampu memberikan hasil yang maksimal kepada seluruh para supporternya. Masih bergabungnya dua pemain senior Ismed Sofyan dan Bambang Pamungkas diyakini oleh RD mampu memotivasi semangat juang para pemain lain. Dua pemain ini merupakan pemimpin skuad Persija baik dilapangan maupun di luar lapangan.
Target tinggi yang diberikan oleh manajemen kepada pemain dan pelatih tak membuat mental para pemain ciut. Tergabung bersama tuan rumah Bali United, Persita Tangerang, dan juga Mitra Kukar tak membebani para pemain untuk mencapai target yang diharapkan.
Dilaga pembuka Macan Kemayoran akan dijamu tuan rumah Bali United. Menghadapi Bali United yang dahulu bernama Persisam Samarinda, Bepe cs memiliki rekor bagus. Persija yang harus kehilangan dua pemain muda andalannya yakni Adam Alis dan Alvin Tuasalamony optimistis mampu mengatasi perlawanan tuan rumah. Laga pembuka ini sangat penting bila tim asal ibu kota tersebut ingin lolos ke putaran berikutnya.
Sedangkan pada laga kedua Persija akan menghadapi tim lemah Persita Tangerang. Tak sepatutnya anak-anak asuh Rahmad Darmawan menganggap remeh karena setiap tim memiliki target khusus pada gelaran kali ini. Meski di pertemuan terakhir Persija mampu mempermalukan Laskar Cisadane dengan skor telak 0-4, kiranya tak membuat skuad Macan Kemayoran lupa diri. Menghadapi Persita menjadi laga wajib meraih poin penuh.
Pada laga terkahir, Persija menghadapi tim kuat lainnya yakni tim penuh ambisi Mitra Kukar. Andritany patut waspada menjaga gawangnya agar tidak kebobolan. Maklum saja, Persija kerap kali kesulitan apabila menghadapi tim asal Kutai Kartanegara ini. Pada tahun 2013, dua kali pertemuan menghadapi Mitra Kukar, Persija Jakarta dua kali takluk. Meski kekuatan tim saat ini sudah berbeda, namun Alan Acier cs di lini pertahanan Persija harus kerja keras agar mampu mencapai hasil maksimal.
Bali United tampaknya akan menjadi lawan yang paling diwaspadai oleh skuad asuhan RD. Tim ini tetap utuh meski liga sudah lama terhenti. Persiapan mereka tampak paling matang daripada para kontestan yang tergabung dalam satu grup bersama Persija.
The Winning Team
Persiapan terakhir sebelum menuju Piala Presiden, Persija mampu menaklukan PSAL dalam laga uji coba. Dalam rilisan terakhir pemberitaan nasional skuad RD semakin lengkap tatkala manajemen berhasil mendatangkan Nur Iskandar, Vendry Mofu, dan Irsyad Maulana. Pemain-pemain pinjaman dari Semen Padang ini diharapkan mampu menutup lobang yang ada dalam tim. Dua pemain asing Mbida Messi dan James Koko Lomel yang ikut bersama tim diharapkan dapat mengisi posisi Vunk dan Kabayev.
Kini Rahmad Darmawan memiliki banyak pilihan untuk menentukan komposisi the winning team nya. Andritany akan menjadi pilihan utama di bawah mistar. Alan Acier dan Gunawan memiliki kesempatan untuk dipasangkan secara bersamaan. Dua palang pintu tersebut memiliki karakter dan cara bermain yang berbeda. Alan bermain lebih cenderung menunggu dan membaca permainan lawan, sedangkan Gunawan berfungsi sebagai destroyer yang mengganggu konsentrasi lini serang lawan. Dua bek sayap seperti Ismed dan Vava akan melengkapi komposisi pertahanan. Selain itu ada Ambrizal yang akan menjadi opsi lain di lini ini.
Lini tengah Persija begitu banyak pilihan. Siapa saja yang akan bermain tentunya akan sangat dipengaruhi oleh skema dan formasi dari tim pelatih. Mbida Messi dan Amarzukih tentunya memiliki peluang tampil lebih sering. Pemain berpengalaman seperti Amarzukih mampu membantu dengan baik lini pertahanan dan membantu transisi tim dari penyerangan ke bertahan maupun sebaliknya. Mbida Messi akan bermain lebih banyak meminta bola. Mengalirkan permainan dari belakang ke depan. Ramdani dan Irsyad akan dominan pada lini sayap Macan Kemayoran. Kedua pemain ini memiliki skill mumpuni dalam posisi tersebut. Irsyad yang musim lalu tampil cukup gemilang sebagai the rising star di ISL. Sedangkan Ramdani sudah sangat akrab dengan konsep permain Rahmad Darmawan.
Rendy akan bersaing dengan James Koko dalam merebut tempat di belakang striker. Kedua pemain ini cukup mobile berada di sepertiga area pertahanan lawan. Bambang tampaknya akan menjadi striker tunggal. RD memang kerap kali bermain dengan skema tersebut. Memasang satu striker, dan lebih menguatkan lini tengah agar tim lebih dominan mengontrol permainan.
Tentunya, semua pihak tak akan ada yang tahu apa yang akan menjadi pilihan tim pelatih Persija.
Kondisi Psikologis
Meski sebelum turnamen Persija Jakarta dilanda isu tak sedap dan kehilangan beberapa pemain andalannya, namun saat ini skuad mereka sudah kembali pada kepercayaan diri yang tinggi. Gaji yang belum juga dibayarkan oleh manajemen tak membuat surut semangat para pemain. Ajang ini dijadikan mereka untuk memperoleh hasil maksimal, karena memang pihak promotor yang menggelar turnamen menjanjikan fee yang cukup menggiurkan.
Selain itu perjuangan Macam Kemayoran di pulau Dewata tak sendirian. Bepe cs mendapat dukungan langsung dari para supporter fanatik mereka The Jakmania. The Jak berniat mendampingi penuh laga-laga Persija di babak grup ini. Dukungan langsung yang diberikan para The Jak sudah sepatutnya semakin membuat semangat para pemain untuk meraih hasil maksimal. Diharapkan pula, turnamen yang diikuti 16 klub ini dijadikan sebagai pengembalian kejayaan dari Macan Kemayoran yang telah lama hilang.
Di tengah mati surinya sepak bola tanah air, semua hal dapat terjadi pada Piala Presiden ini. meski para pesertanya sudah lama ada yang membubarkan diri termasuk Persija Jakarta, namun hal itulah yang menjadi misteri dalam membaca kekuatan pemain. Persija masuk semi final? Kenapa tidak.
Jumat, 28 Agustus 2015
Sabtu, 15 Agustus 2015
Persija menjelang Piala Presiden
Ini hanya curhat, mari seduh kopi dan jangan emosi.
Menjelang bergulirnya Piala Presiden, tentu rasa ingin tahu kabar terkini dari Persija Jakarta mengenai kesiapannya untuk mengikuti turnamen tersebut. Kita semua sama-sama mahfum, Liga Nasional sudah lama terhenti akibat pembekuan PSSI oleh Kemenpora. Begitupun dengan aktifitas tim kebanggaan Jakarta tersebut, sudah lama tim dan manajemen tak bertemu. Melalui rilisan resmi dari akun twitter klub, baru kemarin keduanya berkomunikasi kembali dalam mempersiapkan keseriusan mereka untuk mengikuti turnamen. Namun, siapa saja yang akan membela Macan Kemayoran masih tanda tanya. Sayangnya, dalam akun twitter @Persija_Jkt (sampai terakhir malam 15 Agustus 2015) belum ada lagi keterangan lebih lanjut mengenai hasil pertemuan tersebut.
Harapan yang terbaik terhadap tim kebanggaan Jakmania ini selalu ada. Semua fihak yang mencintai tim asuhan Rahmad Darmawan tentunya ingin anak-anak Persija tampil dengan kekuatan penuh dan kembali ke garis kejayaan. Siapa yang tidak mengetahui Persija Jakarta? Salah satu tim besar di tanah air yang belakangan seakan seperti tertidur pulas tanpa hasil yang menggairahkan. Musim lalu mereka gagal finis diurutan empat besar Wilayah Barat ISL dan gagal masuk ke babak delapan besar. Musim ini meski tampil kurang greget di ajang pemanasan, namun di laga perdana liga mereka berhasil memaksa skor imbang melawan tim kuat Arema Cronus, meski harus bermain di kandang lawan.
Kita kembali ke persiapan tim untuk mengikuti turnamen yang digawangi oleh Mahaka. Isu-isu yang berkembang dibeberapa portal berita online menyatakan banyak pemain yang mengajukan syarat apabila manajemen ingin memakai jasa mereka kembali. Yakni, dilunasinya gaji mereka selama empat bulan yang belum dibayarkan oleh pihak manajemen Persija. Hal inilah yang tentunya menjadi tanda tanya bagi fans-fans Macan Kemayoran di seluruh tanah air. Memang sudah ada pertemuan antara manajemen dan jajaran tim, namun belum ada rilisan resmi dari pihak-pihak terkait siapa saja yang akan ikut bermain membela Persija.
Semua pecinta sepak bola tanah air memang sudah sangat mengetahui pihak manajemen kerap kali gagal membayar kontrak para pemainnya. Setiap musimnya, selama kepemimpinan Ferry Paulus belakangan ini, manajemen selalu saja menghadapi masalah dengan kewajiban mereka untuk membayar gaji pemain. Hal yang paling insan pecinta Persija ingat adalah ketika Bambang Pamungkas lebih memilih hengkang ke klub lain karena sudah terlanjur kecewa dengan manajemen, meski pada musim ini Legend dan pujaan Jakmania tersebut kembali membela klub yang berlambang Monas di dada.
Liga terus bergulir saja manajemen masih memiliki hutang kepada pemain, apalagi jika liga harus terhenti seperti saat ini? Itulah yang selalu terngiang dalam pikiran pecinta Persija.
Mengejar ketertinggalan
Mengurus sebuah klub sepak bola bukanlah barang mudah. Kerja keras yang harus menjadi modal utama orang-orang yang terlibat aktif dalam jajaran manajemen. Dari mulai mempersiapkan tim, menunjuk pelatih, mencari sponsor sampai mengurus perijinan pertandingan harus dilakukan. Begitu pun dengan apa yang terjadi dengan manajemen Persija Jakarta.
Rasa ingin membahagiakan hati Jakmania yang sudah begitu setia mendukung dan mendampingi Macan Kemayoran bertanding di manapun menjadi salah satu dasar utama pihak manajemen dalam mempersiapkan musim yang baru. Terlebih musim lalu, rival mereka baru saja menjuarai gelaran ISL terakhir. Ini yang membuat manajemen berjibaku untuk mendatangkan pemain-pemain kelas wahid untuk membawa Persija menjadi kampiun diakhir musim nanti.
Kiranya siapa yang tak ingin tim kebanggaannya menjadi juara di ISL yang kini berubah menjadi QNB League? Masalahnya ialah cara apa yang harus diambil untuk menjadi kampiun diakhir musim nanti.
Belakangan yang dilakukan oleh manajemen seperti sebuah senjata yang memakan tuannya sendiri. Bergairah dalam mendatangkan pemain dengan biaya lumayan mahal namun akhirnya harus rela kehilangan gelar ditambah lagi harus memiliki hutang kepada para pemainnya. Ini terus-terusan dilakukan oleh manajemen tanpa ada perbaikan sama sekali. Terlebih Jakmania selalu hadir mendampingi klub kesayangan apalagi jika bermain di kandang sendiri. Hasil penjualan tiket tersebut setidaknya mampu menambal sedikit lubang pengeluaran pihak manajemen. Sama-sama kita tahu, Jakmania selalu menjadi supporter terbanyak yang hadir langsung ke dalam stadion mengalahkan supporter-supporter lain. Selain itu GBK selalu penuh dengan lautan manusia jika Persija berlaga menghadapi tim-tim besar dan juga menghadapi rival abadinya. Namun hal tersebut seakan tidak mampu memenuhi kas pemasukan manajemen.
Tentunya harus ada upaya dan kerja keras oleh siapapun nanti yang menjadi orang nomor satu di Persija Jakarta. Agar mampu mengejar ketertinggalan dengan klub-klub lain yang sudah mulai mapan dalam mengatasi pembiayaan klub.
Rasionalisasi pendapatan dan pengeluaran klub tentunya harus menjadi hitung-hitungan manajemen dalam mempersiapkan tim. Bukan hanya mengejar gelar juara secara instan seperti yang selama ini dilakukan, namun hasilnya selalu saja mengecewakan. Gelar juara lepas tapi malah menyebabkan gaji pemain tertunggak.
Loyalitas Jakmania seakan kurang memenuhi target pendapatan manajemen, kontrak dengan sponsor selalu gagal menutupi pembiayaan tim. Musim ini manajemen menggaet salah satu stasiun tv swasta yang baru mengudara beberapa tahun. Dan juga berhasil menggaet salah satu perusahaan property tersbesar di tanah air. Namun hal itu juga tak memenuhi target pemasukan manajemen. Sulitnya mencari sponsor dengan nilai kontrak yang besar seakan menjadi pekerjaan rumah tersendiri dari pihak manajemen dalam mempromosikan klub kepada pihak-pihak sponsor.
Tentu kita juga tidak bisa berharap akan datang seseorang dengan memiliki harta yang banyak secara sukarela mau memberikan uangnya untuk membantu Persija juara. Dilain pihak manajemen juga akan berat jika meng-kapitalisasi segala aktifitas jual beli yang terjadi di sekitar maupun di dalam stadion saat Persija berlaga. Misalnya menjadi pelaku pasar tunggal dengan bekerja sama dengan beberapa produk minuman dan makanan cepat saji agar menjadi produsen utama di dalam lingkungan stadion selama pertandingan. Untuk meningkatkan daya jual produknya, manajemen bisa saja melakukan semacam jumpa fans diselingi dengan beberapa hiburan lainnya sebelum laga berlangsung dan tentunya dengan beberap promo bagi para fans yang paling loyal terhadap klub. Hal ini bisa membuat fans datang lebih awal sekaligus kesempatan menjual merchandise mereka lebih laku di pasaran.
Selain hal di atas, bisa juga mengenakan pajak terhadap pelaku pasar lainnya di saat Persija berlaga. Siapapun yang ingin masuk dalam area stadion dikenakan biaya administrasi tambahan.
Sebenarnya hal ini bisa saja terjadi, namun selain mendapat penolakan dari pedagang, tentunya sebagian besar kelompok Jakmania pun tentunya akan menolak. Bagi pedagang hal ini akan dianggap sebagai pelanggaran hak mereka untuk berdagang dan mendapatkan rejeki.
Ada hal lain jika manajemen dan Persija ingin mengejar ketertinggalan. Yakni dengan mengadopsi gaya tradisional dalam mengelola klub. Sambil berusaha terus bertahan bermain di level tertinggi kompetisi tanah air, manajemen bisa saja memakai jasa-jasa pemain muda dari binaan mereka sendiri maupun mengambil pemain dari tim lain. Selain itu peningkatan kualitas kompetisi internal bagi klub-klub anggota Persija juga harus diperbaiki. Dengan suasana yang lebih kompetitif akan secara tidak langsung meningkatkan kualitas kemampuan para pemain. Selebihnya untuk melengkapi skuad tim, manajemen bisa memakai pemain-pemain di usia senja yang memiliki kualitas lumayan bagus.
Dengan model seperti ini modal utamanya adalah rasa sabar dan terus bekerja keras. Jakmania sabar menunggu dan terus memberikan dukungannya kepada tim. Memimpikan klub kaya raya dengan kualitas pemain top di semua lini saya rasa sangat sulit terealisasikan. Belakangan yang terjadi ialah penunggakan gaji pemain. Yang malah menimbulkan masalah berkepanjangan.
Selalu ada pilihan, menjadi klub modern atau menjadi klub tradisional dengan mengedepankan pendapatan dan pengeluaran yang seimbang dan yang terpenting ialah tidak terlempar ke zona degradasi. Dan disaat keuangan tim sudah memiliki saldo yang positif baru manajemen dapat memanfaatkan hal tersebut dengan mendatangkan satu atau dua pemain bintang. Terus dan terus seperti ini, sampai seperti Arsenal pada musim-musim belakangan ini yang siap merajai kembali Liga Inggris.
Hal yang lebih penting dari semua isi tulisan ini ialah Persija mampu juara tanpa hambatan satupun.
cuma suka duduk dipinggir lapangan liat tarkam dan juga diri di tribun sektor 5 di saat Persija berlaga.
Menjelang bergulirnya Piala Presiden, tentu rasa ingin tahu kabar terkini dari Persija Jakarta mengenai kesiapannya untuk mengikuti turnamen tersebut. Kita semua sama-sama mahfum, Liga Nasional sudah lama terhenti akibat pembekuan PSSI oleh Kemenpora. Begitupun dengan aktifitas tim kebanggaan Jakarta tersebut, sudah lama tim dan manajemen tak bertemu. Melalui rilisan resmi dari akun twitter klub, baru kemarin keduanya berkomunikasi kembali dalam mempersiapkan keseriusan mereka untuk mengikuti turnamen. Namun, siapa saja yang akan membela Macan Kemayoran masih tanda tanya. Sayangnya, dalam akun twitter @Persija_Jkt (sampai terakhir malam 15 Agustus 2015) belum ada lagi keterangan lebih lanjut mengenai hasil pertemuan tersebut.
Harapan yang terbaik terhadap tim kebanggaan Jakmania ini selalu ada. Semua fihak yang mencintai tim asuhan Rahmad Darmawan tentunya ingin anak-anak Persija tampil dengan kekuatan penuh dan kembali ke garis kejayaan. Siapa yang tidak mengetahui Persija Jakarta? Salah satu tim besar di tanah air yang belakangan seakan seperti tertidur pulas tanpa hasil yang menggairahkan. Musim lalu mereka gagal finis diurutan empat besar Wilayah Barat ISL dan gagal masuk ke babak delapan besar. Musim ini meski tampil kurang greget di ajang pemanasan, namun di laga perdana liga mereka berhasil memaksa skor imbang melawan tim kuat Arema Cronus, meski harus bermain di kandang lawan.
Kita kembali ke persiapan tim untuk mengikuti turnamen yang digawangi oleh Mahaka. Isu-isu yang berkembang dibeberapa portal berita online menyatakan banyak pemain yang mengajukan syarat apabila manajemen ingin memakai jasa mereka kembali. Yakni, dilunasinya gaji mereka selama empat bulan yang belum dibayarkan oleh pihak manajemen Persija. Hal inilah yang tentunya menjadi tanda tanya bagi fans-fans Macan Kemayoran di seluruh tanah air. Memang sudah ada pertemuan antara manajemen dan jajaran tim, namun belum ada rilisan resmi dari pihak-pihak terkait siapa saja yang akan ikut bermain membela Persija.
Semua pecinta sepak bola tanah air memang sudah sangat mengetahui pihak manajemen kerap kali gagal membayar kontrak para pemainnya. Setiap musimnya, selama kepemimpinan Ferry Paulus belakangan ini, manajemen selalu saja menghadapi masalah dengan kewajiban mereka untuk membayar gaji pemain. Hal yang paling insan pecinta Persija ingat adalah ketika Bambang Pamungkas lebih memilih hengkang ke klub lain karena sudah terlanjur kecewa dengan manajemen, meski pada musim ini Legend dan pujaan Jakmania tersebut kembali membela klub yang berlambang Monas di dada.
Liga terus bergulir saja manajemen masih memiliki hutang kepada pemain, apalagi jika liga harus terhenti seperti saat ini? Itulah yang selalu terngiang dalam pikiran pecinta Persija.
Mengejar ketertinggalan
Mengurus sebuah klub sepak bola bukanlah barang mudah. Kerja keras yang harus menjadi modal utama orang-orang yang terlibat aktif dalam jajaran manajemen. Dari mulai mempersiapkan tim, menunjuk pelatih, mencari sponsor sampai mengurus perijinan pertandingan harus dilakukan. Begitu pun dengan apa yang terjadi dengan manajemen Persija Jakarta.
Rasa ingin membahagiakan hati Jakmania yang sudah begitu setia mendukung dan mendampingi Macan Kemayoran bertanding di manapun menjadi salah satu dasar utama pihak manajemen dalam mempersiapkan musim yang baru. Terlebih musim lalu, rival mereka baru saja menjuarai gelaran ISL terakhir. Ini yang membuat manajemen berjibaku untuk mendatangkan pemain-pemain kelas wahid untuk membawa Persija menjadi kampiun diakhir musim nanti.
Kiranya siapa yang tak ingin tim kebanggaannya menjadi juara di ISL yang kini berubah menjadi QNB League? Masalahnya ialah cara apa yang harus diambil untuk menjadi kampiun diakhir musim nanti.
Belakangan yang dilakukan oleh manajemen seperti sebuah senjata yang memakan tuannya sendiri. Bergairah dalam mendatangkan pemain dengan biaya lumayan mahal namun akhirnya harus rela kehilangan gelar ditambah lagi harus memiliki hutang kepada para pemainnya. Ini terus-terusan dilakukan oleh manajemen tanpa ada perbaikan sama sekali. Terlebih Jakmania selalu hadir mendampingi klub kesayangan apalagi jika bermain di kandang sendiri. Hasil penjualan tiket tersebut setidaknya mampu menambal sedikit lubang pengeluaran pihak manajemen. Sama-sama kita tahu, Jakmania selalu menjadi supporter terbanyak yang hadir langsung ke dalam stadion mengalahkan supporter-supporter lain. Selain itu GBK selalu penuh dengan lautan manusia jika Persija berlaga menghadapi tim-tim besar dan juga menghadapi rival abadinya. Namun hal tersebut seakan tidak mampu memenuhi kas pemasukan manajemen.
Tentunya harus ada upaya dan kerja keras oleh siapapun nanti yang menjadi orang nomor satu di Persija Jakarta. Agar mampu mengejar ketertinggalan dengan klub-klub lain yang sudah mulai mapan dalam mengatasi pembiayaan klub.
Rasionalisasi pendapatan dan pengeluaran klub tentunya harus menjadi hitung-hitungan manajemen dalam mempersiapkan tim. Bukan hanya mengejar gelar juara secara instan seperti yang selama ini dilakukan, namun hasilnya selalu saja mengecewakan. Gelar juara lepas tapi malah menyebabkan gaji pemain tertunggak.
Loyalitas Jakmania seakan kurang memenuhi target pendapatan manajemen, kontrak dengan sponsor selalu gagal menutupi pembiayaan tim. Musim ini manajemen menggaet salah satu stasiun tv swasta yang baru mengudara beberapa tahun. Dan juga berhasil menggaet salah satu perusahaan property tersbesar di tanah air. Namun hal itu juga tak memenuhi target pemasukan manajemen. Sulitnya mencari sponsor dengan nilai kontrak yang besar seakan menjadi pekerjaan rumah tersendiri dari pihak manajemen dalam mempromosikan klub kepada pihak-pihak sponsor.
Tentu kita juga tidak bisa berharap akan datang seseorang dengan memiliki harta yang banyak secara sukarela mau memberikan uangnya untuk membantu Persija juara. Dilain pihak manajemen juga akan berat jika meng-kapitalisasi segala aktifitas jual beli yang terjadi di sekitar maupun di dalam stadion saat Persija berlaga. Misalnya menjadi pelaku pasar tunggal dengan bekerja sama dengan beberapa produk minuman dan makanan cepat saji agar menjadi produsen utama di dalam lingkungan stadion selama pertandingan. Untuk meningkatkan daya jual produknya, manajemen bisa saja melakukan semacam jumpa fans diselingi dengan beberapa hiburan lainnya sebelum laga berlangsung dan tentunya dengan beberap promo bagi para fans yang paling loyal terhadap klub. Hal ini bisa membuat fans datang lebih awal sekaligus kesempatan menjual merchandise mereka lebih laku di pasaran.
Selain hal di atas, bisa juga mengenakan pajak terhadap pelaku pasar lainnya di saat Persija berlaga. Siapapun yang ingin masuk dalam area stadion dikenakan biaya administrasi tambahan.
Sebenarnya hal ini bisa saja terjadi, namun selain mendapat penolakan dari pedagang, tentunya sebagian besar kelompok Jakmania pun tentunya akan menolak. Bagi pedagang hal ini akan dianggap sebagai pelanggaran hak mereka untuk berdagang dan mendapatkan rejeki.
Ada hal lain jika manajemen dan Persija ingin mengejar ketertinggalan. Yakni dengan mengadopsi gaya tradisional dalam mengelola klub. Sambil berusaha terus bertahan bermain di level tertinggi kompetisi tanah air, manajemen bisa saja memakai jasa-jasa pemain muda dari binaan mereka sendiri maupun mengambil pemain dari tim lain. Selain itu peningkatan kualitas kompetisi internal bagi klub-klub anggota Persija juga harus diperbaiki. Dengan suasana yang lebih kompetitif akan secara tidak langsung meningkatkan kualitas kemampuan para pemain. Selebihnya untuk melengkapi skuad tim, manajemen bisa memakai pemain-pemain di usia senja yang memiliki kualitas lumayan bagus.
Dengan model seperti ini modal utamanya adalah rasa sabar dan terus bekerja keras. Jakmania sabar menunggu dan terus memberikan dukungannya kepada tim. Memimpikan klub kaya raya dengan kualitas pemain top di semua lini saya rasa sangat sulit terealisasikan. Belakangan yang terjadi ialah penunggakan gaji pemain. Yang malah menimbulkan masalah berkepanjangan.
Selalu ada pilihan, menjadi klub modern atau menjadi klub tradisional dengan mengedepankan pendapatan dan pengeluaran yang seimbang dan yang terpenting ialah tidak terlempar ke zona degradasi. Dan disaat keuangan tim sudah memiliki saldo yang positif baru manajemen dapat memanfaatkan hal tersebut dengan mendatangkan satu atau dua pemain bintang. Terus dan terus seperti ini, sampai seperti Arsenal pada musim-musim belakangan ini yang siap merajai kembali Liga Inggris.
Hal yang lebih penting dari semua isi tulisan ini ialah Persija mampu juara tanpa hambatan satupun.
cuma suka duduk dipinggir lapangan liat tarkam dan juga diri di tribun sektor 5 di saat Persija berlaga.
Selasa, 11 Agustus 2015
Alam kita itu surga, tapi ....
Saya kira yang paling sulit untuk dijelaskan di negeri ini selain tentang carut marutnya kebijakan para pemimpinnya ada satu hal lagi yang paling sulit untuk kita jelaskan, yakni tentang alamnya. Entah nanti atau saat ini kita sudah mendapatkan sebuah pertanyaan dari anak-anak yang masih belia usianya, pertanyaan yang akan membuat kita harus berpikir ulang, “apakah memang benar negeri kita ini dikatakan sebagai tanah surga yang kaya dan indah alam rayanya?”.
Baiklah sebaiknya saya jelaskan terlebih dahulu bahwa tulisan ini hanyalah tentang kebodohan pribadi diri saya sendiri yang tak mampu menjabarkan keindahan alam raya Indonesia. Tulisan ini juga hanya tentang cerita biasa, antara kegelisahan dan kebanggaan. Yang harus kita tanamkan dalam diri adalah rasa percaya dan optimis bahwa alam kita suatu saat nanti akan hijau kembali.
Rasa bangga akan selalu hadir saat kaki kita menapaki suatu tempat yang begitu mempesona keindahannya. Berada di puncak tertinggi atau bahkan di bawah lautan negeri ini melihat dengan mata kepala sendiri menyaksikan keindahan Tuhan dalam melukiskan alam raya-Nya. Semua penat yang di kepala tiba-tiba lepas begitu saja seakan melepaskan semua beban kehidupan. Bersyukurlah, kita masih bisa merasakan keindahan semesta ini.
Jiwa berpetualang kita yang masih didukung oleh usia muda dan tentunya rejeki yang mencukupi akan terus tertantang untuk menginjakkan kaki di lain tempat yang memiliki keindahan luar biasa. Sudah amat jelas, keindahan alam Indonesia amat sangat diakui oleh penduduk dunia. Hampir setiap hari turis-turis asing menginjakkan kakinya di sudut-sudut wilayah tanah air yang memiliki keindahan yang menakjubkan.
Seakan tak mau kalah dengan para turis, kita terus berupaya mengeksplor lokasi-lokasi yang belum banyak tersentuh oleh tangan manusia. Berpetualang seakan telah menjadi gaya hidup pemuda bangsa kita pada saat ini.
Namun sampai di sini bayangan saya tentang keindahan alam Indonesia terhenti. Bermula pada suatu waktu saya melakukan perjalanan ke salah satu kota di Jawa Tengah dengan menggunakan kereta api. Waktu tempuh yang lumayan lama mampu membuat lamunan yang begitu dalam. Menyaksikan sisi-sisi lain yang belum pernah ditemui sebelumnya. Tentunya tentang kawasan-kawasan yang dilintasi oleh jalur kereta tersebut. Detik per detik terlewati dengan begitu seksama. Ternyata masih banyak dari penduduk bumi pertiwi ini hidup di bawah garis kelayakan. Tapi pastinya saya tak tahu juga apa mereka merasa hidup di bawah dari kelayakan. Itu hanya praduga semata.
Sekali lagi, sebagian banyak orang setuju bahwa tanah kita adalah tanah surga. Tanahnya subur, air nya mengalir kemana-mana, perut bumi nya kaya akan sumber mineral, gunungnya kaya akan produksi hutan, dan lautnya tak kalah kaya dari bagian-bagian alam lainnya.
Seharusnya dengan kondisi alam yang sebegitu surga tersebut, bangsa ini mampu membuat penduduknya hidup jauh dari rasa lapar. Sekali lagi itu yang seharusnya terjadi namun faktanya tentu tak usah dijelaskan lagi apa yang terjadi dengan penduduknya saat ini.
Alam yang bagaikan surga, ah iya semoga ini bukan mimpi semata. Ada perasaan lain saat kita menginjakkan kaki di suatu daerah yang begitu indah alamnya. Atau hanya sekedar melihatnya dari layar kaca yang saat ini sedang giat mengumbar aurat tersembunyi dari alam raya Indonesia ini. Pada saat itu terjadi selain alam yang indah tentu kita bisa melihat sisi lainnya. Mungkin ini hanya perasaan saya saja, penduduk disekitarnya hidup di bawah garis kelayakan. Jangan sampai, semoga ini tidak sampai terjadi, ketika kita berbangga diri dan begitu takjub menikmati keindahan alamnya membuat penduduk aslinya merasakan kecemburuan merasakan ketidak adilan dan ketimpangan pembangunan. Di saat kita berfoto-foto selfie, penduduk lokal malah merasakan iri hati. Sudah barang tentu penduduk lokal tidak pernah atau jarang melakukan selfie di depan kamera di tempat yang sama saat kita melakukannya.
Ah sudahlah, tak usah dipikirkan apalagi dianggap sebagai sindiran. Saya sendiri jarang sekali melakukan traveling ke alam bebas. Sebenarnya ingin tapi apa daya.
Satu hal lagi, tanah surga kita ini sedang mengalami gejolak yang luar biasa. Sinabung dan Raung kini sedang mengalami peningkatan aktifitas vulkaniknya. Belum lama, Taman Nasional Baluran sebagian hutannya terbakar. Dan di musim yang panas ini, membuat para petani harus rela gagal panen. Selain itu, ya inilah yang terus terjadi, pembakaran hutan gambut kerap kali terjadi. Sudah jelas demi pembukaan untuk lahan kelapa sawit yang padahal sekitar 50% atau 9,2 juta hektar (ha) bukan dikuasai oleh orang dari negeri kita sendiri. Hanya sekitar 3,6 juta ha yang dikuasai oleh petani lokal. Dan tentunya masih banyak lagi kekayaan alam kita yang dikuasai oleh bangsa asing.
Tentunya sudah pada mengetahui, Indonesia menjadi negara kedua setelah Brazil dalam tingkat kerusakan alamnya. Hampir 5,3 miliar ton karbon dilepaskan setiap tahunnya di Indonesia. Ini terjadi karena berubahnya tata guna lahan dan kerusakan hutan.
Hutan kita merupakan rumah bagi 12 persen mamalia di seluruh dunia, 16 persen spesies reptile dan amfibi, serta 17 persen spesies burung. Lebih dari 10.000 jenis pohon tumbuh di kawasan hutan Indonesia.
Penyebab utama kerusakan hutan ialah alih guna lahan dan kebakaran hutan serta pembalakan liar. Lemahnya pengawasan terhadap aturan larangan penebangan pohon dan juga penanaman kembali bagi pemilik ijin yang berkesempatan mengelola hutan membuat keadaan hutan kita semakin parah. Dari kerusakan hutan ini barang tentu akan menyebabkan tergerusnya tempat tinggal satwa-satwa langka. Ditambah lagi menipisnya hutan mangrove di garis pantai.
Tentu kita juga pernah mendengar punahnya suku Amungme dan Kamoro akibat eksploitasi habis-habisan alam nya menjadi Freeport. Mereka tak menerima untung sama sekali. Alamnya dirusak. Ketidak mampuan mengelola alam dengan cara yang baru, membuat mereka terbelakang. Alam yang sebelumnya menjadi tempat mereka mencari makan kini telah berubah. Tak ada lagi berkah alam yang dapat di konsumsi mereka. Air menjadi tak layak minum akaibat limbah yang berbahaya. Kepunahan dua suku asli ini tidak membuat pemerintah surut untuk terus mengeruk alam yang hanya menguntungkan pemodal dan tentunya dompet mereka pribadi. Penduduk asli diabaikan. Konversi alam ini pun selalu menimbulkan konflik. Setelah alam mereka habis dikeruk, maka ditingggalkan begitu saja. Alam yang tadinya menjadi harapan mereka hidup berabad-abad kini hanya tinggal kenangan.
Isu tentang Gunung Ciremai akan digunakan sebagai sumber energi panas oleh pemerintah yang juga bekerja sama dengan perusahaan asing, ditambah lagi kawasan lumbung padi di Rembang Jawa Tengah yang ingin diganti menjadi pabrik semen. Kedua hal ini serupa dan sejenis seperti apa yang terjadi di tanah Papua. Ya, tanah kita memang tanah surga bagi perusak lingkungan dan para koruptor bengis. Penguasa dan juga perusahaan asing hanya datang, gali (keruk kekayaan alam), lalu setelah rusak atau habis mereka meninggalkannya begitu saja.
Apakah nanti di suatu wilayah tertentu akan tertanam sebuah nisan yang bertuliskan “dahulu di sini kami pernah tinggal”.
Sekali lagi ini hanyalah curhat yang tak perlu diperdebatkan.
Tentu kita pernah melihat dari layar kaca betapa indahnya alam Indonesia di wilayah pelosok Indonesia, khususnya daerah Indonesia bagian Timur. Tentu juga kita sudah sangat tahu tentang komoditas alam di wilayah tersebut. Dari layar kaca yang sama dan acara tv yang sama juga, kita juga dapat melihat keadaan penduduk di wilayah tersebut.
Ini adalah surga, di musim hujan kita kebanjiran dan bencana longsor kerap kali datang. Sedangkan di musim kemarau kita kekeringan dan produksi pangan menjadi berkurang.
Kita dan pemerintah sebaiknya bijak berperilaku kepada penduduk-penduduk pedalaman apalagi yang memiliki kekayaan dan keindahan alam yang begitu melimpah.
Ingat ini tanah air kita, di sini kita bukan turis.
sumber foto: koleksi pribadi di Taman Nasional Gunung Gede
Baiklah sebaiknya saya jelaskan terlebih dahulu bahwa tulisan ini hanyalah tentang kebodohan pribadi diri saya sendiri yang tak mampu menjabarkan keindahan alam raya Indonesia. Tulisan ini juga hanya tentang cerita biasa, antara kegelisahan dan kebanggaan. Yang harus kita tanamkan dalam diri adalah rasa percaya dan optimis bahwa alam kita suatu saat nanti akan hijau kembali.
Rasa bangga akan selalu hadir saat kaki kita menapaki suatu tempat yang begitu mempesona keindahannya. Berada di puncak tertinggi atau bahkan di bawah lautan negeri ini melihat dengan mata kepala sendiri menyaksikan keindahan Tuhan dalam melukiskan alam raya-Nya. Semua penat yang di kepala tiba-tiba lepas begitu saja seakan melepaskan semua beban kehidupan. Bersyukurlah, kita masih bisa merasakan keindahan semesta ini.
Jiwa berpetualang kita yang masih didukung oleh usia muda dan tentunya rejeki yang mencukupi akan terus tertantang untuk menginjakkan kaki di lain tempat yang memiliki keindahan luar biasa. Sudah amat jelas, keindahan alam Indonesia amat sangat diakui oleh penduduk dunia. Hampir setiap hari turis-turis asing menginjakkan kakinya di sudut-sudut wilayah tanah air yang memiliki keindahan yang menakjubkan.
Seakan tak mau kalah dengan para turis, kita terus berupaya mengeksplor lokasi-lokasi yang belum banyak tersentuh oleh tangan manusia. Berpetualang seakan telah menjadi gaya hidup pemuda bangsa kita pada saat ini.
Namun sampai di sini bayangan saya tentang keindahan alam Indonesia terhenti. Bermula pada suatu waktu saya melakukan perjalanan ke salah satu kota di Jawa Tengah dengan menggunakan kereta api. Waktu tempuh yang lumayan lama mampu membuat lamunan yang begitu dalam. Menyaksikan sisi-sisi lain yang belum pernah ditemui sebelumnya. Tentunya tentang kawasan-kawasan yang dilintasi oleh jalur kereta tersebut. Detik per detik terlewati dengan begitu seksama. Ternyata masih banyak dari penduduk bumi pertiwi ini hidup di bawah garis kelayakan. Tapi pastinya saya tak tahu juga apa mereka merasa hidup di bawah dari kelayakan. Itu hanya praduga semata.
Sekali lagi, sebagian banyak orang setuju bahwa tanah kita adalah tanah surga. Tanahnya subur, air nya mengalir kemana-mana, perut bumi nya kaya akan sumber mineral, gunungnya kaya akan produksi hutan, dan lautnya tak kalah kaya dari bagian-bagian alam lainnya.
Seharusnya dengan kondisi alam yang sebegitu surga tersebut, bangsa ini mampu membuat penduduknya hidup jauh dari rasa lapar. Sekali lagi itu yang seharusnya terjadi namun faktanya tentu tak usah dijelaskan lagi apa yang terjadi dengan penduduknya saat ini.
Alam yang bagaikan surga, ah iya semoga ini bukan mimpi semata. Ada perasaan lain saat kita menginjakkan kaki di suatu daerah yang begitu indah alamnya. Atau hanya sekedar melihatnya dari layar kaca yang saat ini sedang giat mengumbar aurat tersembunyi dari alam raya Indonesia ini. Pada saat itu terjadi selain alam yang indah tentu kita bisa melihat sisi lainnya. Mungkin ini hanya perasaan saya saja, penduduk disekitarnya hidup di bawah garis kelayakan. Jangan sampai, semoga ini tidak sampai terjadi, ketika kita berbangga diri dan begitu takjub menikmati keindahan alamnya membuat penduduk aslinya merasakan kecemburuan merasakan ketidak adilan dan ketimpangan pembangunan. Di saat kita berfoto-foto selfie, penduduk lokal malah merasakan iri hati. Sudah barang tentu penduduk lokal tidak pernah atau jarang melakukan selfie di depan kamera di tempat yang sama saat kita melakukannya.
Ah sudahlah, tak usah dipikirkan apalagi dianggap sebagai sindiran. Saya sendiri jarang sekali melakukan traveling ke alam bebas. Sebenarnya ingin tapi apa daya.
Satu hal lagi, tanah surga kita ini sedang mengalami gejolak yang luar biasa. Sinabung dan Raung kini sedang mengalami peningkatan aktifitas vulkaniknya. Belum lama, Taman Nasional Baluran sebagian hutannya terbakar. Dan di musim yang panas ini, membuat para petani harus rela gagal panen. Selain itu, ya inilah yang terus terjadi, pembakaran hutan gambut kerap kali terjadi. Sudah jelas demi pembukaan untuk lahan kelapa sawit yang padahal sekitar 50% atau 9,2 juta hektar (ha) bukan dikuasai oleh orang dari negeri kita sendiri. Hanya sekitar 3,6 juta ha yang dikuasai oleh petani lokal. Dan tentunya masih banyak lagi kekayaan alam kita yang dikuasai oleh bangsa asing.
Tentunya sudah pada mengetahui, Indonesia menjadi negara kedua setelah Brazil dalam tingkat kerusakan alamnya. Hampir 5,3 miliar ton karbon dilepaskan setiap tahunnya di Indonesia. Ini terjadi karena berubahnya tata guna lahan dan kerusakan hutan.
Hutan kita merupakan rumah bagi 12 persen mamalia di seluruh dunia, 16 persen spesies reptile dan amfibi, serta 17 persen spesies burung. Lebih dari 10.000 jenis pohon tumbuh di kawasan hutan Indonesia.
Penyebab utama kerusakan hutan ialah alih guna lahan dan kebakaran hutan serta pembalakan liar. Lemahnya pengawasan terhadap aturan larangan penebangan pohon dan juga penanaman kembali bagi pemilik ijin yang berkesempatan mengelola hutan membuat keadaan hutan kita semakin parah. Dari kerusakan hutan ini barang tentu akan menyebabkan tergerusnya tempat tinggal satwa-satwa langka. Ditambah lagi menipisnya hutan mangrove di garis pantai.
Tentu kita juga pernah mendengar punahnya suku Amungme dan Kamoro akibat eksploitasi habis-habisan alam nya menjadi Freeport. Mereka tak menerima untung sama sekali. Alamnya dirusak. Ketidak mampuan mengelola alam dengan cara yang baru, membuat mereka terbelakang. Alam yang sebelumnya menjadi tempat mereka mencari makan kini telah berubah. Tak ada lagi berkah alam yang dapat di konsumsi mereka. Air menjadi tak layak minum akaibat limbah yang berbahaya. Kepunahan dua suku asli ini tidak membuat pemerintah surut untuk terus mengeruk alam yang hanya menguntungkan pemodal dan tentunya dompet mereka pribadi. Penduduk asli diabaikan. Konversi alam ini pun selalu menimbulkan konflik. Setelah alam mereka habis dikeruk, maka ditingggalkan begitu saja. Alam yang tadinya menjadi harapan mereka hidup berabad-abad kini hanya tinggal kenangan.
Isu tentang Gunung Ciremai akan digunakan sebagai sumber energi panas oleh pemerintah yang juga bekerja sama dengan perusahaan asing, ditambah lagi kawasan lumbung padi di Rembang Jawa Tengah yang ingin diganti menjadi pabrik semen. Kedua hal ini serupa dan sejenis seperti apa yang terjadi di tanah Papua. Ya, tanah kita memang tanah surga bagi perusak lingkungan dan para koruptor bengis. Penguasa dan juga perusahaan asing hanya datang, gali (keruk kekayaan alam), lalu setelah rusak atau habis mereka meninggalkannya begitu saja.
Apakah nanti di suatu wilayah tertentu akan tertanam sebuah nisan yang bertuliskan “dahulu di sini kami pernah tinggal”.
Sekali lagi ini hanyalah curhat yang tak perlu diperdebatkan.
Tentu kita pernah melihat dari layar kaca betapa indahnya alam Indonesia di wilayah pelosok Indonesia, khususnya daerah Indonesia bagian Timur. Tentu juga kita sudah sangat tahu tentang komoditas alam di wilayah tersebut. Dari layar kaca yang sama dan acara tv yang sama juga, kita juga dapat melihat keadaan penduduk di wilayah tersebut.
Ini adalah surga, di musim hujan kita kebanjiran dan bencana longsor kerap kali datang. Sedangkan di musim kemarau kita kekeringan dan produksi pangan menjadi berkurang.
Kita dan pemerintah sebaiknya bijak berperilaku kepada penduduk-penduduk pedalaman apalagi yang memiliki kekayaan dan keindahan alam yang begitu melimpah.
Ingat ini tanah air kita, di sini kita bukan turis.
sumber foto: koleksi pribadi di Taman Nasional Gunung Gede
Sabtu, 08 Agustus 2015
Kado dari Ibu
Dengan lauk seadanya Ahmad menikmati santap siang di tengah hari yang kian memanaskan para penduduk bumi. Nasi dan juga sayur asem khas buatan Mpok Minah memanjakan lidahnya. Ditambah lagi dengan es teh manis dan juga beberapa gorengan membuat suasana makan siangnya semakin nikmat di dalam kontrakan yang di tempatinya. Makan siang kali ini ia sendirian karena Arif dan juga Kasim ada kerjaan di luar bengkel. Kadang pula Ahmad ditemeni oleh Marian seorang mahasisiwi tingkat akhir di salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta.
Waktu kembali bergulir, selepas istirahat sejenak Ahmad kembali ke kerjaannya. Membereskan satu persatu kerjaan yang harus segera diselesaikan. Dirinya harus berkonsentrasi sendirian mengurus permasalahan mesin-mesin mobil yang sedang mengalami kerusakan. Rasa lelah menemani dirinya seharian penuh. Namun semangat dan juga kerja kerasnya lebih besar dalam dirinya. Sehingga lelahnya menjadi tak terasa. Waktupun berlalu begitu cepat. Pukul 5 sore kembalilah ia ke kontrakannya.
Setelah salam dan melakukan zikir, tiba-tiba telepon genggam milik Ahmad berbunyi. Ada panggilan masuk. Setelah dilihatnya ternyata ibunya yang menelepon dari kampung halaman tercinta. Rasa senang bersemayam dalam batinnya. Tepat sesuai janji. Rasa rindu untuk segera jumpa dengannya di kampung halaman dan juga keluarga lainnya kian memuncak.
“Assalamualaikum Mak.”
Rasa hormat dan juga rindu ia sampaikan salam kepada ibunya. Lama mereka mengobrol. Saling menyampaikan rasa kangen, saling mendoakan dan saling menanyakan kabar menjadi pembuka obrolan kasih sayang diantara anak dan juga ibu.
Sesekali Ahmad pun mendengar suara batuk yang teramat berat dari seorang lelaki tua. Lelaki tua yang amat dia kagumi. Telah lama menderita penyakit namun tak kunjung sembuh. Dalam dirinya, Ahmad khawatir bapaknya akan kenapa-kenapa. Namun ibunya selalu memastikan bapaknya akan baik-baik saja.
“Maad” tiba-tiba suara halus dan juga tulus penuh kasih sayang memasuki telinganya. Meskipun ratusan kilometer mereka terpisah namun kalimat yang satu itu mampu mengggetarkan hatinya. Ia merindukan sekali sosok ibu dan juga bapaknya. Maklum saja Ahmad tak banyak memiliki kesempatan untuk pulang kampung.
Dengan suara kasih sayang, ibunya mulai bicara agak serius. Katanya tadi sore kakaknya bilang bahwa Ahmad sudah memiliki pacar. Kakaknya juga memperlihatkan foto dirinya dan kekasihnya sedang tersenyum bahagia.
Mendengar hal tersebut muka Ahmad memerah. Ia malu dan juga takut karena belum meminta izin kepada ibunya untuk segera memiliki kekasih. Namun kasih sayang seorang ibu memang tak memiliki batasnya. Ibunya mendoakan semoga yang terbaik menghampiri mereka berdua.
Adzan isya sudah hampir berkumandang. Ibunya mohon pamit. Kalimat doa disampaikan sebelum pembicaraan mereka berakhir.
*
Beberapa hari kemudian sebuah paket sampai dikontrakan. Ahmad sudah mengira paketnya akan segera sampai. Namun sesuai permintaan dari ibunya, paket tersebut harus segera sampai kepada Wiwik kekasihnya dan biarkan kekasihnya tersebut sendiri yang membukanya.
Wiwik datang sesuai janjinya. Pukul lima sore lewat sepuluh menit. Wiwik mengenakan busana muslimah yang menutupi tubuhnya dengan sempurna. Tampak manis dilihatnya. Arif dan Kasim pun mulai menggodanya. Wiwik menatap ke sekeliling bengkel. Tak dilihatnya sosok Ahmad.
“Ahmad sudah ke kontrakan duluan. Buru-buru mandi katanya” Arif menjawab tanya dalam diri Wiwik. Gadis itu pun tersenyum. “Katanya suruh nyusul saja ke kontrakan.” Arif melanjutkan.
Ternyata Ahmad sudah menunggunya. Salam sayang pun disampaikan kepada perempuan pujaannya tersebut. Wiwik pun membalas senyum kekasihnya. Mereka sengaja mengobrol di ruang depan agar nanti jika Arif dan Kasim sudah pulang mereka berdua menempati ruang tengah.
Sehabis solat maghrib berjamaah Wiwik mohon pamit. Ada janji untuk menjemput ibunya di suatu tempat. Sebelum ia pergi, Ahmad menyampaikan titipan dari orang tuanya tersebut. Wiwik tersenyum bahagai menerimanya.
*
Pukul sembilan malam Wiwik sampai rumahnya. Hari yang sibuk baginya. Siang ke kampus, dilanjut ke kontrakan kekasihnya. Dan sehabis itu mesti menjemput ibunya yang baru pulang kantor. Sesampainya di kamar direbahkan tubuhnya di atas kasur. Memejamkan mata sejenak. Lalu bangkit kembali teringat kiriman untuknya dari ibunya Ahmad. Dia membukanya dengan penuh rasa penasaran. Rupanya mukenah berwarna putih. Mukenah itu masih cantik dan juga wangi meskipun sudah agak memudar warnanya. Selain itu ada selembar kertas berisi tulisan. “Ini adalah kain mukenah pertama milik ibu yang diberikan oleh bapaknya Ahmad. Mohon kamu menerimanya sebagai sebuah kenangan. Salam cinta.”
Wiwik terharu sekali menerimanya. Dia mendekap mukenah tersebut. Tanpa sadar dia meneteskan air mata. Tubuhnya kembali pasrah di atas kasurnya. Membayangkan bahwa kehidupannya semakin hari semakin berubah. Ada cahaya yang tersampaikan melalui pertemuannya dengan Ahmad. Pikirannya pun melayang jauh kebelakang, mengingat sejak pertemuan pertama mereka.
*
Di bawah teriknya langit kota Jakarta mobil yang dikendarai Wiwik tiba-tiba tak bisa berjalan. Beruntung dia sempat menepikan terlebih dahulu kendaraannya tersebut. Dia coba kembali menyalakannya namun tak kunjung nyala. Beruntung beberapa meter dari tempatnya berhenti ada sebuah bengkel mobil. Dia berjalan meminta bentuan kepada montir dibengkel tersebut. Dengan sigap tiga pegawai bengkel itu menolongnya dan membawa mobilnya masuk ke dalam bengkel. Maksud hati mau menemui temannya akhirnya ia malah harus ke bengkel mobil sambil menunggunya untuk diperbaiki. Pukul setengah dua belas. Dia mengirimkan pesan kepada temannya menerangkan bahwa ia akan sedikit telat datang.
Di saat rasa kecewanya dan panasnya cuaca Jakarta dirinya kembali kecewa lantaran montir yang menangani mobilnya malah pergi keluar bengkel. Ia memang tak tahu lelaki itu akan kemana. Namun untung saja ada montir lainnya yang menggantikan.
“Mas ada kamar mandi gak?” Tanya Wiwik kepada pegawai bengkel. Ternyata bengkel ini tak memiliki kamar mandi yang layak. Namun dirinya di suruh ke kamar mandi masjid oleh mereka. Karena di sana lebih nyaman dan bersih. Ia menurutinya. Masjid tersebut memang tak jauh dari bengkel. Pikirnya tak ada salahnya juga sekalian menjalankan solat dzuhur.
Di saat mengambil wudhu Wiwik terdiam sejenak. Suara adzan yang berkumandang mampu menghadirkan satu rasa Tuhan dalam batinnya. Suara yang merdu tersebut tanpa sadar mampu membuatnya merasakan syahdu dalam kalbunya. Dia masuk ke dalam masjid. Rupanya lelaki yang memiliki suara indah itu ialah montir yang meninggalkan mobilnya saat sedang diperbaiki.
Siang itu jamaahnya tak terlalu banyak. Hanya ada Wiwik, sang muadzin dan juga anak-anak sekolah dasar. Hatinya kembali bergetar mendengar takbir. Dalam solatnya dia menyimpan sesuatu yang diapun tak tahu apa yang disimpan oleh hatinya tersebut. Yang ia tahu hanya ingin kembali ke masjid ini esok hari.
*
Wiwik pun tersadar dari lamunan panjangnya. Sebuah awal yang mampu merubah kehidupannya. Lelaki sederhana yang penuh senyum dan juga rasa syukur membuatnya jatuh cinta. Kini ia kembali merasakan sebuah kehadiran Tuhan dari lelaki tersebut. Sebuah rasa jatuh cinta yang sederhana namun mampu menggetarkan hatinya.
***
Waktu kembali bergulir, selepas istirahat sejenak Ahmad kembali ke kerjaannya. Membereskan satu persatu kerjaan yang harus segera diselesaikan. Dirinya harus berkonsentrasi sendirian mengurus permasalahan mesin-mesin mobil yang sedang mengalami kerusakan. Rasa lelah menemani dirinya seharian penuh. Namun semangat dan juga kerja kerasnya lebih besar dalam dirinya. Sehingga lelahnya menjadi tak terasa. Waktupun berlalu begitu cepat. Pukul 5 sore kembalilah ia ke kontrakannya.
Setelah salam dan melakukan zikir, tiba-tiba telepon genggam milik Ahmad berbunyi. Ada panggilan masuk. Setelah dilihatnya ternyata ibunya yang menelepon dari kampung halaman tercinta. Rasa senang bersemayam dalam batinnya. Tepat sesuai janji. Rasa rindu untuk segera jumpa dengannya di kampung halaman dan juga keluarga lainnya kian memuncak.
“Assalamualaikum Mak.”
Rasa hormat dan juga rindu ia sampaikan salam kepada ibunya. Lama mereka mengobrol. Saling menyampaikan rasa kangen, saling mendoakan dan saling menanyakan kabar menjadi pembuka obrolan kasih sayang diantara anak dan juga ibu.
Sesekali Ahmad pun mendengar suara batuk yang teramat berat dari seorang lelaki tua. Lelaki tua yang amat dia kagumi. Telah lama menderita penyakit namun tak kunjung sembuh. Dalam dirinya, Ahmad khawatir bapaknya akan kenapa-kenapa. Namun ibunya selalu memastikan bapaknya akan baik-baik saja.
“Maad” tiba-tiba suara halus dan juga tulus penuh kasih sayang memasuki telinganya. Meskipun ratusan kilometer mereka terpisah namun kalimat yang satu itu mampu mengggetarkan hatinya. Ia merindukan sekali sosok ibu dan juga bapaknya. Maklum saja Ahmad tak banyak memiliki kesempatan untuk pulang kampung.
Dengan suara kasih sayang, ibunya mulai bicara agak serius. Katanya tadi sore kakaknya bilang bahwa Ahmad sudah memiliki pacar. Kakaknya juga memperlihatkan foto dirinya dan kekasihnya sedang tersenyum bahagia.
Mendengar hal tersebut muka Ahmad memerah. Ia malu dan juga takut karena belum meminta izin kepada ibunya untuk segera memiliki kekasih. Namun kasih sayang seorang ibu memang tak memiliki batasnya. Ibunya mendoakan semoga yang terbaik menghampiri mereka berdua.
Adzan isya sudah hampir berkumandang. Ibunya mohon pamit. Kalimat doa disampaikan sebelum pembicaraan mereka berakhir.
*
Beberapa hari kemudian sebuah paket sampai dikontrakan. Ahmad sudah mengira paketnya akan segera sampai. Namun sesuai permintaan dari ibunya, paket tersebut harus segera sampai kepada Wiwik kekasihnya dan biarkan kekasihnya tersebut sendiri yang membukanya.
Wiwik datang sesuai janjinya. Pukul lima sore lewat sepuluh menit. Wiwik mengenakan busana muslimah yang menutupi tubuhnya dengan sempurna. Tampak manis dilihatnya. Arif dan Kasim pun mulai menggodanya. Wiwik menatap ke sekeliling bengkel. Tak dilihatnya sosok Ahmad.
“Ahmad sudah ke kontrakan duluan. Buru-buru mandi katanya” Arif menjawab tanya dalam diri Wiwik. Gadis itu pun tersenyum. “Katanya suruh nyusul saja ke kontrakan.” Arif melanjutkan.
Ternyata Ahmad sudah menunggunya. Salam sayang pun disampaikan kepada perempuan pujaannya tersebut. Wiwik pun membalas senyum kekasihnya. Mereka sengaja mengobrol di ruang depan agar nanti jika Arif dan Kasim sudah pulang mereka berdua menempati ruang tengah.
Sehabis solat maghrib berjamaah Wiwik mohon pamit. Ada janji untuk menjemput ibunya di suatu tempat. Sebelum ia pergi, Ahmad menyampaikan titipan dari orang tuanya tersebut. Wiwik tersenyum bahagai menerimanya.
*
Pukul sembilan malam Wiwik sampai rumahnya. Hari yang sibuk baginya. Siang ke kampus, dilanjut ke kontrakan kekasihnya. Dan sehabis itu mesti menjemput ibunya yang baru pulang kantor. Sesampainya di kamar direbahkan tubuhnya di atas kasur. Memejamkan mata sejenak. Lalu bangkit kembali teringat kiriman untuknya dari ibunya Ahmad. Dia membukanya dengan penuh rasa penasaran. Rupanya mukenah berwarna putih. Mukenah itu masih cantik dan juga wangi meskipun sudah agak memudar warnanya. Selain itu ada selembar kertas berisi tulisan. “Ini adalah kain mukenah pertama milik ibu yang diberikan oleh bapaknya Ahmad. Mohon kamu menerimanya sebagai sebuah kenangan. Salam cinta.”
Wiwik terharu sekali menerimanya. Dia mendekap mukenah tersebut. Tanpa sadar dia meneteskan air mata. Tubuhnya kembali pasrah di atas kasurnya. Membayangkan bahwa kehidupannya semakin hari semakin berubah. Ada cahaya yang tersampaikan melalui pertemuannya dengan Ahmad. Pikirannya pun melayang jauh kebelakang, mengingat sejak pertemuan pertama mereka.
*
Di bawah teriknya langit kota Jakarta mobil yang dikendarai Wiwik tiba-tiba tak bisa berjalan. Beruntung dia sempat menepikan terlebih dahulu kendaraannya tersebut. Dia coba kembali menyalakannya namun tak kunjung nyala. Beruntung beberapa meter dari tempatnya berhenti ada sebuah bengkel mobil. Dia berjalan meminta bentuan kepada montir dibengkel tersebut. Dengan sigap tiga pegawai bengkel itu menolongnya dan membawa mobilnya masuk ke dalam bengkel. Maksud hati mau menemui temannya akhirnya ia malah harus ke bengkel mobil sambil menunggunya untuk diperbaiki. Pukul setengah dua belas. Dia mengirimkan pesan kepada temannya menerangkan bahwa ia akan sedikit telat datang.
Di saat rasa kecewanya dan panasnya cuaca Jakarta dirinya kembali kecewa lantaran montir yang menangani mobilnya malah pergi keluar bengkel. Ia memang tak tahu lelaki itu akan kemana. Namun untung saja ada montir lainnya yang menggantikan.
“Mas ada kamar mandi gak?” Tanya Wiwik kepada pegawai bengkel. Ternyata bengkel ini tak memiliki kamar mandi yang layak. Namun dirinya di suruh ke kamar mandi masjid oleh mereka. Karena di sana lebih nyaman dan bersih. Ia menurutinya. Masjid tersebut memang tak jauh dari bengkel. Pikirnya tak ada salahnya juga sekalian menjalankan solat dzuhur.
Di saat mengambil wudhu Wiwik terdiam sejenak. Suara adzan yang berkumandang mampu menghadirkan satu rasa Tuhan dalam batinnya. Suara yang merdu tersebut tanpa sadar mampu membuatnya merasakan syahdu dalam kalbunya. Dia masuk ke dalam masjid. Rupanya lelaki yang memiliki suara indah itu ialah montir yang meninggalkan mobilnya saat sedang diperbaiki.
Siang itu jamaahnya tak terlalu banyak. Hanya ada Wiwik, sang muadzin dan juga anak-anak sekolah dasar. Hatinya kembali bergetar mendengar takbir. Dalam solatnya dia menyimpan sesuatu yang diapun tak tahu apa yang disimpan oleh hatinya tersebut. Yang ia tahu hanya ingin kembali ke masjid ini esok hari.
*
Wiwik pun tersadar dari lamunan panjangnya. Sebuah awal yang mampu merubah kehidupannya. Lelaki sederhana yang penuh senyum dan juga rasa syukur membuatnya jatuh cinta. Kini ia kembali merasakan sebuah kehadiran Tuhan dari lelaki tersebut. Sebuah rasa jatuh cinta yang sederhana namun mampu menggetarkan hatinya.
***
Langganan:
Postingan (Atom)
Mengenai Saya
- ahmad fauzi
- bekasi, jawa barat, Indonesia
- sedang berproses, sederhana dan membumi. follow twitter: @ojiwae